Gentra News Bali – Buleleng, Upacara 3 bulanan merupakan salah dari pelaksanaan Manusa Yadnya yang di laksanakan ketika bayi telah
berusia tiga bulan dalam penanggalan kalender Bali, yaitu pada 105 hari setelah kelahiran.
Saat menginjak usia tersebut, panca indra bayi sudah aktif.
Aktifnya panca indra tersebut ke depannya bisa menimbulkan dampak positif dan negatif pada kesucian atman yang menjiwainya. Sehingga, pelaksanaan Nelu Bulanin ini memiliki beberapa makna dan tujuan tersendiri.
Hadir dalam kegiatan tersebut
Babinsa Desa telaga, Keluarga bapak Made Satriasa, Kelian banjar adat Desa telaga, Dalam kegiatan kehadiran Babinsa desa telaga bertujuan
untuk memperkuat sinergitas antara Babinsa dan masyarakat serta menjalin silahturami yg baik dan menjalin komunikasi
dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan adat di wilayah desa telaga.
Upacara Nelu Bulanin memiliki makna sebagai penyambutan dari kehadiran Sang Hyang Atma di dunia. Nelu Bulanin bermakna juga sebagai penyambutan kemunculan unsur Panca Maha Butha dari segala penjuru yang memperkuat fisik
serta kejiwaan bayi di ikuti dengan pelepasan pengaruh-pengaruh negatif yang di bawa oleh Sang Catur Sanak.
Pada kesempatan itu pula babinsa desa telaga memberikan himbauan dan sosialisasi dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI agar warga masyarakat mengibarkan bendera merah putih di tiap tiap depan rumah.
Rossa