Gentra News NTT-Atambua- Pos Laktutus Kipur III Yonif 742/SWY Satgas Pamtas RI – RDTL Sektor Timur untuk kesekian kali personel satgas yonif 742/swy berhasil menggagalkan kegiatan Illegal di jalur perbatasan RI-RDTL yang diduga dilakukan oleh oknum masyarakat, kali ini personel satgas berhasil mengamankan BBM Jenis Solar dan Pertalite yang diduga akan diselundupkan melalui jalur darat perbatasan RI-RDTL tepatnya di dusun Fatubesi, Kab. Belu Prov. NTT, Senin (23/10/2023)
Kapten Inf Taura Mheru Asadullah, S.T.Han. (Dankipan III) mendapat pengaduan dari masyarakat setempat bahwa akan ada kegiatan penyelundupan dijalan setapak disekitar Dusun Fatubesi, Desa Fohoeka Kec. Nanaet Dua Besi Kab. Belu NTT, menyikapi informasi tersebut guna mencegah pelanggaran di wilayah perbatasan RI-RDTL Kapten Inf Taura bergerak cepat memerintahkan Danpos Laktutus Lettu Inf Muhlis untuk melaksanakan kegiatan patroli disepanjang jalur Dusun Fatubesi, setibanya di TKP Senin Pukul 08.30 Wita personel Pos Laktutus melihat ada 3 (tiga) orang masyarakat yang membawa 3 (tiga) buah jerigen ukuran 35 Liter dari arah Indonesia yang diduga akan menuju ke arah Timor Leste, melihat tingkah OTK tersebut yang mencurigakan, personel Satgas memberikan peringatan secara verbal “Berhenti” mendengar suara tersebut ke 3 OTK langsung melarikan diri dan meninggalkan barang bawaannya sehingga dilakukan penyisiran namun OTK tersebut tidak ditemukan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaannya, ditemukan 3 jerigen ukuran 35 liter yang berisikan BBM jenis Solar dan Pertalite, yang diduga Illegal, sehingga personel satgas mengamankan BBM tersebut ke Pos Laktutus.
Hasil yang didapat dari kegiatan Patroli tersebut adalah BBM jenis Solar 2 jerigen dan 1 jerigan jenis Pertalite yang dikemas dalam jerigen ukuran 35 Liter dan barang bukti tersebut telah diamankan di Pos Satgas Laktutus untuk diserahkan ke Mako Satgas Yonif 742/SWY Sektor Timur guna penegakan hukum lanjutan, saya selaku Danpos Laktutus mengajak masyarakat agar tidak melaksanakan kegiatan illegal. Ungkap Lettu Inf Muhlis (Danpos Laktutus)