Gentra News NTT – SIKKA. Netralitas TNI pada Pemilihan Umum tahun 2024 menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh seluruh Prajurit TNI dimana pun bertugas termasuk di Kodim 1603/Sikka.
Hal itu sering ditegaskan oleh Komandan Kodim 1603/Sikka Letkol Czi Setiawan Nur Prakoso Utomo S.I.P., saat mengambil apel Jamdan beberapa hari lalu di Makodim 1603/Sikka.
Minggu 11-02-2024, Usai mengambil Apel di Koramil 1603-05/Bola, Danramil 05/Bola Letda Inf Nyoman Minggu Diana mengulang dan memperjelas kembali kepada para Babinsa 05/Bola apa yang jadi penekanan Dandim tentang langkah-langkah Babinsa saat memonitoring jalannya Pemilihan Umum Presiden maupun pemilihan Calon Legislatif diwilayah.
Dijelaskannya, keberadaan anggota TNI khususnya Bintara Pembina Desa (Babinsa) di desa akan diperhitungkan oleh orang-orang yang ingin menggiring untuk netral dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024.
Maka dari itu, saya selaku Danramil hanya menyampaikan kembali apa yang jadi perhatian khusus Dandim saat berlangsungnya penyoblosan diwilayah khususnya Koramil 1603-05/Bola.
Memerintahkan untuk menjauhi dan menjelaskan kepada mereka bahwa Netralitas TNI harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar bagi seluruh personel TNI baik darat, laut dan udara, cukup kita diwilayah memonitoring saja dan jangan sekali kali masuk dalam lingkaran TPS atau pun mengambil poto hasil dari pengungutan suara, itu dilarang keras. Ucap Danramil.
Pedomani buku saku yang sudah dibagikan kepada seluruh Babinsa Kodim 1603/Sikka, baca dan dipelajari langkah-langkah yang bisa dilaksanakan maupun tidak bisa dilaksanakan.
Para Babinsa pahami dan lebih peka dengan keadaan sekitar saat memonitoring jalannya pencoblosan, jarak dengan TPS harus kita perhatikan serta fasilitas yang kita pakai seperti kendraan dinas, jangan sampai disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menggiring berita yang tidak baik untuk TNI. Tegas Danramil 05/Bola.
Hindari pelanggaran sekecil apapun, jika ada masyarakat yang datang menghampiri ataupun meminta pertolongan saat hari pencoblosan berlangsung, dipahami dan teliti dengan atribut yang digunakan entah itu dari pakaian yang digunakan maupun kendraan yang ditunggangi, jika benar-benar tidak menggunakan atribut dari paslon mana pun segera berikan bantuan, serta tegaskan kepada masyarakat bahwa Netralitas TNI itu harga mati demi me ciptakan Pemilu Yang Damai. Pungkas Danramil Letda Inf Nyoman Minggu Diana.
Diakhir penyampaiannya Danramil menegaskan bahwa Apabila ada ditemukan Prajurit yang melakukan politik praktis dan terbukti secara hukum, maka akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di lingkungan militer. Sebagai alat pertahanan negara, TNI harus menjaga independensinya dari politik praktis demi keutuhan dan persatuan bangsa dan negara. Tutup Danramil.
(PENDIM 1603/SIKKA)