Satgas TMMD Kodim Belu Gandeng Distan Malaka Gelar Penyuluhan Pertanian Kepada Masyarakat

Gentra News NTT – KODIM 1605/BELU, Penyuluhan pertanian kepada petani perlu dilakukan secara masif, hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman di bidang pertanian kepada petani dan juga untuk menambah pengetahuan dalam mengembangkan pertanian sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Satgas TMMD ke-121 tahun 2024 Kodim 1605/Belu gandeng Dinas Pertanian Kabupaten Malaka melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian kepada masyarakat yang berlangsung di Aula Kantor Desa Tniumanu, Kecamatan Laen Manen, Kabupaten Malaka NTT, Jumat (2/8/2024).

Hadir sebagai pemberi materi dalam kegiatan penyuluhan pertanian tersebut Primus Yosef Nahak, SP Kabid Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, yang didampingi oleh Sepriani A. J Nenometa, SP Kordinator Penyuluh Kabupaten Malaka, Malaria Helina Bere, SP Kordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Malaka dan Joao Soares, S.,ST Kordinator Penyuluh Kecamatan Laenmanen.

Dalam kegiatan penyuluhan tersebut, Primus Yosef Nahak, SP Kabid Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Malaka mengatakan permintaan jagung terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk sebagai dampak dari peningkatan kebutuhan pangan, konsumsi protein hewani dan energi. Hal ini menjadikan jagung menjadi salah satu komoditas yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi pertanian.

“Jagung merupakan tanaman pangan yang paling produktif di kabupaten Malaka. Luas pertanaman jagung pada tahun 2022 lebih dari 23.617 ha, menyebar di 127 desa, termasuk Desa Tniumanu dengan tingkat produktifitas sebesar 31, 67 kw/ha” sebut dia.

Di kabupaten Malaka, jagung berperan penting terhadap perekonomian dalam subsektor tanaman pangan. Rata-rata luas pertanaman jagung di Kabupaten Malaka pada 2022 mencapai 23.617 ha dengan rata-rata produksi sebesar 74.693 ton (BPS, 2022). Komoditas pangan ini sebagai salah satu komoditas unggulan yang terus dikembangkan karena selain untuk dikonsumsi secara langsung, juga sebagai bahan baku utama industri pakan maupun bahan baku industri pangan.

“Lambannya peningkatan produktivitas jagung selama ini terjadi akibat rendahnya produksi dan luas pertanaman jagung yang relatif masih rendah. Oleh karena itu, upaya peningkatan produksi jagung terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan baik sebagai bahan pangan, bahan baku industri pakan dll” ucap Kabid.

Program peningkatan produksi jagung dilakukan melalui upaya peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam mulai dari lingkungan berproduktivitas tinggi (lahan optimal) sampai yang berproduktivitas rendah (lahan sub-optimal atau marginal). Untuk itu, diperlukan penyediaan teknologi budi daya jagung.

Dalam kegiatan penyuluhan pertanian itu masyarakat disampaikan materi budidaya jagung dan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan sebagai upaya peningkatan produksi jagung, diantaranya varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. PendimBelu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *