TNI AD 

Danramil Sukawati Hadiri Opening Ceremony & Opening Performance Maha Wasundari Indonesia Bertutur

Diposkan Oleh:admin 0 Komentar

Gentra News Bali – Gianyar – Sukawati, Danramil 1616/05 Sukawati dan Babinsa Batubulan Koptu I Kadek Sudarmayasa bersama Bhabinkamtibmas Batubulan Aiptu I Wayan Semadiyasa hadiri Opening Ceremony & Opening Performance Maha Wasundari Indonesia Bertutur 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi di Lapangan Chandra Muka Desa Batubulan Kecamatan Sukawati kabupaten Gianyar.Selasa (7/8/2024)

Mengawali Sambutannya Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan, kami uapkan selamat datang di Indonesia Bertutur 2024 kepada para undangan yang terhormat dimana subak sebagai kekayaan budaya menjadi inspirasi utama untuk mewujudkan harmoni dengan sang pencipta alam dan sesama, Indonesia Bertutur adalah sebuah terobosan berupa mega festival yang diselenggarakan oleh Direktorat Perfileman, Musik dan Media di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Pestifal ini diadakan dalam rangka memajukan ekosistem warisan budaya Indonesia dengan mengutamakan pemanfaatan kekayaan intelektual sebagai sumber pengetahuan berharga, melalui serangkaian luas kegiatan dalam seni pertunjukan, seni rupa, film dan seni media, festival ini akan menampilkan seniman dari Indonesia maupun manca negara. Berlandaskan semangat “Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan” festival ini mewujudkan gerakan budaya, yang bertujuan untuk menggali pengetahuan tentang warisan budaya Indonesia yang terentang sejak masa prasejarah hingga abad ke-15 tepatnya zaman kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan yang akbar selain itu Indonesia Bertutur 2024 menyorot warisan budaya tak benda bangsa Indonesia yang telah diakui UNESCO tahun ini, filosovi subak menjadi suluh pemandu yang menginspirasikan kerangka dan konsep kegiatan dalam upaya menciptakan pengalaman yang memperkaya dan dinamis bagi seluruh khalayak.

Subak, merupakan sebuah sistem kemasyarakatan yang dijunjung tinggi di Bali, telah berabad lamanya mengatur irigasi persawahan dalam kebudayaan masyarakat tersebut, hingga kini mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Dunia dari UNESCO. Berlandaskan pada prinsip-prinsip klasik yang terangkum dalam Tri Hita Karana, sistem yang tidak sederhana ini mewakili ikhtiar masyarakat Bali untuk mencapai hubungan harmonis antara manusia dengan sesamanya, sang pencipta, dan lingkungan alam. Subak diterapkan melalui pendekatan untuk mencapai mufakat di antara para anggotanya demi mengatur irigasi serta memanfaatkan teknologi yang tepat dan sejalan dengan etosnya. Paparnya”

Acara dilanjutkan dengan Opening Performance Maha Wasundari dengan menampilkan kesenian tari Baris Jangkang, tari Nataswara, tari Wayang Wong, tari Barong dan Drama Sendratari.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Direktur Jendral Kebudayaan Hilmar Farid, Direktur Perfileman, Musik, dan Media Ahmad Mahendra, Direktur Artistik Indonesia Bertutur Melati Suryodano, Direktur Festival Indonesia Bertutur Taba Sanchabakhtiar, Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Pj Bupati diwakili Asisten I Ketut Mudana, Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., M.H., Danramil 1616-05/Sukawati Kapten Inf Abdul Mukib, Kapolsek Sukawati Kompol Wayan Johni Eka Cahyadi.SE, Tokoh Desa Batubulan Bpk. Prov. Dewa Muka, Pengelingsir Puri Ubud Tjokorda Gde Raka Sukawati, Perbekel Desa Batubulan Dewa Gede Sumertha, SH. MH. Para seniman dan pelaku budaya -+ 900 orang. (Pendim/1616/Gianyar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *