Melalui Prosesi Adat Pos Fatubesi Satgas Yonif 742/Swy Mendamaikan Dua Kelompok Pemuda yang Bertikai di Perbatasan RI-RDTL

Gentra News NTT – Belu, Selain menjaga dan mengamankan Wilayah perbatasaan serta mencegah terjadi pelanggaran dan kejahatan di Perbatasan RI-RDTL, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY juga ikut serta menjaga kondusifitas masyarakat yang di wilayah perbatasan. Sesuai dengan tugas pokoknya Satgas Yonif 742/SWY ikut berperan serta dalam prosesi Adat yaitu mendamaikan kedua kelompok pemuda yang bertikai di sekitar wilayah Pos Fatubesi. Perdamaian tersebut dilaksanakan bertempat di perbatasan Desa Takirin dengan Desa Manleten. Minggu (11/8/2024)

Pertikaian dua kelompok pemuda Desa Takirin dengan Desa Manleten bermula hanya kesalahpahaman, guna mencegah meluasnya pertikaian, para pemuda dan tokoh yang ada di dua desa tersebut didudukkan bersama dalam acara adat yang dihadiri oleh Camat Tasifeto Timur, Danpos Fatubesi, Polsek, Kepala Desa, Toda dan Tomas (kepala suku). Dalam pertemuan tersebut para pihak yang bertikai mengakui kesalahan masing-masing sehingga bersepakat untuk berdamai dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Kesepakatan damai dilakukan dengan prosesi adat yang di ikuti oleh pemuda dua Desa yang bertikai sekitar 200 orang. Dengan adanya acara adat ini diharapkan semua harus mentaati Adat yang kita sepakati hari ini dan kita semua harus hidup berdampingan dalam bingkai perdamaian karena kita semua adalah saudara, tanamkan dalam diri masing-masing bahwa kasih dan damai itu indah. Kata Letda Inf I Gede Satria Jaya (Danpos Fatubesi).

Rossa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *