NTT Gentra.co.id KODIM 1605/BELU, Merupakan suatu kehormatan, kebanggaan dan kepercayaan untuk mengemban tugas yang begitu besar yang di alami oleh Babinsa Koramil 1605-04/Betun Koptu Yohanes Lay. Pasalnya secara tak terduga Ia terpilih sah mengemban amanah sebagai Kepala Suku Holere.
Pergantian kepala suku Holere dilakukan karena kepala suku yang lama Fransiskus Mau Taek (Almarhum) tutup usia pada umur 56 tahun, sesuai dengan aturan bahwa lamanya masa jabatan Kepala Suku adalah seumur hidup dan pergantian akan dilakukan apabila Ketua Suku yang lama meninggal dunia.
Kegiatan ritual adat pergantian dan juga penobatan, pengukuhan Kopda Yohanes Lay sebagai Kepala Suku Holere berlangsung di Dusun Kotafoun B, Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka – NTT, Jumat (03/03/2023).
Acara pergantian kepala suku Holere dihadiri langsung oleh Kepala Suku Aknotak Yohanes Seran Loe, Kepala Suku Kliduk Yan Antonius Klau, Kepala Suku Uma Ferik Adrianus Lay, Kepala Suku Laetua Simon Atok, Kepala Suku Hanobas Nikolas Seran, serta seluruh keluarga besar anggota suku.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media. Ritual adat Pengukuhan Koptu Yohanes Lay sebagai kepala suku Holere dilakukan oleh Kepala Suku Bei seran dan Bei Kasa dengan berjalan mengelilingi setiap rumah adat di Desa Haitimuk dan kerajaan Loro Haitimuk,Tafatik Molin dan Tafatik Laran.
Rangkaian ritual pergantian dilaksanakan dengan di arak berjalan keliling 12 rumah suku dan rumah kerajaan Loro Haitimuk, Tafatik Molin dan Tafatik Laran ini dilakukan dengan maksud untuk memperkenalkan kepala suku holere yang baru di depan masing-masing rumah adat.
Usai menjalani ritual mengelilingi 12 rumah suku dan 3 kerajaan, ritual dilanjutkan dengan membawa Koptu Yahanes Lay selaku Kepala Suku yang baru duduk diatas bagian kepala peti jenazah Almarhum ketua suku yang lama dengan memegang bagian atas peti menggunakan tangan kanan sebanyak 3 kali hingga proses pemakaman dilaksanakan dan ritual pengukuhan dinyatakan selesai dan sah.
Babinsa Koptu Yohanes Lay mengungkapkan terpilihnya Ia sebagai Kepala Suku Holere melewati suatu proses rangkaian ritual permintaan kepada arwah suku Holere-Hohenu, Bei seran – Bei Kasa melalui makoan meminta petunjuk dari pemegang aifuan atau penyambung permintaan kepada arwah untuk meminta jawaban terkait siapa pengganti Kepala Suku Holere.
“Ini merupakan suatu ritual prosesi adat yang harus dilaksanakan, karena secara hukum adat di dalam rumah suku yang bisa menggantikan kepala suku yang lama adalah yang menyandang status sebagai keponakan dan ini dilaksanakan secara turun temurun terus menerus” Jelas Koptu Lay.
Ia mengaku tak pernah menyangka, jika dirinya yang dipilih dalam rangkaian ritual adat permintaan kepada arwah suku Holere-Hohenu, Bei seran – Bei Kasa melalui mako’an meminta petunjuk dari pemegang ai’fuan atau penyambung permintaan kepada arwah untuk meminta jawaban untuk menggantikan Almarhum Fransiskus Mau Taek.
“Saya tak pernah menyangka, bahwa saya diberikan suatu kepercayaan, kehormatan yang begitu besar untuk menjadi kepala suku Holere, yang mana Suku Holere ini merupakan suku yang tertua membawahi tiga suku rumah lainnya” katanya.
Sebagai seorang prajurit TNI AD, lay menegaskan bahwa Ia akan bekerja secara profesional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang Kepala Suku dengan tidak mengesampingkan tugas pokoknya sebagai seorang Babinsa TNI AD.
“Untuk itu saya mohon dukungan doa, kerjasama dari semua anggota suku untuk mengemban amanah ini dengan dengan penuh rasa tanggung jawab sambil menjalankan tugas saya sebagai seorang Babinsa” Tutupnya.
Untuk diketahui bahwa tanggung jawab Kepala Suku Holere sebagai Kepala Suku Tertua membawahi tiga rumah suku yakni Suku Hohenu Kepala Sukunya Blasius Seran Taek, Suku Bei Seran Kepala Sukunya Martinus Nahak Mean dan Suku Bei Kasa Kepala Sukunya Kornelis Kasa.
Sumber Pendim