Pameran Alat Musik Tradisional Bali, Memperkuat Ketahanan Budaya di Era Milenial

Gentra News Bali – Buleleng, 21 Oktober 2024 – Museum Gedung Kertiya Ekspelabuhan Buleleng, yang terletak di Kelurahan Kampung Bugis, menjadi saksi bagi pembukaan pameran alat musik tradisional Bali yang digelar mulai hari ini hingga 27 Oktober 2024. Acara ini, diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, mengangkat tema “Ketahanan Budaya Dalam Bingkai Alat Musik Tradisional Bali Di Era Milenial,” yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda.

Pagi hari, pukul 09.00 WITA, kegiatan resmi dimulai dengan kehadiran sejumlah pejabat penting. Antara lain, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Kepala Dinas Pendidikan, dan Kepala Dinas Pariwisata, bersama seluruh Camat dan PLT Lurah Kelurahan Kampung Bugis. Tidak ketinggalan, Babinkamtibmas dan Babinsa setempat, AIPTU Mustakim, S.H. dan PELDA Dedy, turut melakukan pengamanan dan monitoring untuk memastikan jalannya acara tetap aman dan tertib.

Pameran ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana edukasi bagi pengunjung, tetapi juga sebagai momen untuk menggugah rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal. Dengan menampilkan berbagai alat musik tradisional, dari gamelan hingga alat musik khas lainnya, pameran ini menawarkan pengalaman interaktif yang menarik bagi semua kalangan, terutama generasi muda.

Selama acara berlangsung, Babinsa dan Babinkamtibmas bekerja sama dalam pengawasan dan pemeliharaan ketertiban, dan hingga saat ini, kegiatan berjalan dengan lancar dan aman. Ini merupakan wujud komitmen mereka dalam mendukung upaya pelestarian budaya dan keamanan masyarakat.

Melalui pameran ini, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng berharap dapat menarik minat masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, untuk lebih mengenal dan mencintai alat musik tradisional Bali. Dengan begitu, diharapkan akan ada regenerasi pelestari budaya yang mampu melanjutkan warisan nenek moyang ke generasi selanjutnya.

Pameran alat musik tradisional Bali ini terbuka untuk umum, dan diharapkan dapat menjadi magnet wisata budaya di Kabupaten Buleleng. Mari kita lestarikan kekayaan budaya kita dan pastikan bahwa alat musik tradisional Bali tetap bergema di tengah arus modernisasi.

Rossa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *