Gentra.co.id NTT – Kupang, 16 Januari 2025 – Desa Soba, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, di guncang duka setelah kasus tragis penganiayaan bayi melibatkan konflik dalam rumah tangga. Seorang ibu, DB (27), tanpa sengaja melukai anaknya, FKJB, yang baru berusia 1 tahun 7 bulan, saat bertengkar dengan suaminya,
Kornalius Marlon Bano (26), pada Senin (13/1).
Selain itu Insiden memilukan ini terjadi ketika DB, dalam kondisi emosi tinggi, tidak sengaja menebas kaki anaknya dengan parang. Bayi malang tersebut segera di larikan ke Puskesmas Baun, namun nyawanya tidak terselamatkan dan ia meninggal dunia pada Selasa subuh, 14 Januari 2025.
Polsek Amarasi Cegah Konflik Lanjutan
Kapolsek Amarasi, AKP Jemy Sigakole, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah preventif untuk meredam potensi konflik antar keluarga korban. Pada Rabu (15/1) malam, Polsek Amarasi bersama Kepala Desa Soba, Richard Puas, menggelar mediasi di rumah kepala desa untuk mendamaikan keluarga suami dan istri.
“Kami tidak hanya menangani aspek hukum, tetapi juga berfokus pada menciptakan suasana yang kondusif agar keluarga ini tidak terpecah. Langkah ini penting untuk menghindari konflik lanjutan,” ujar AKP Jemy Sigakole.
Imbauan untuk Masyarakat
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat setempat tentang pentingnya pengelolaan emosi dan penyelesaian konflik secara damai. AKP Jemy Sigakole mengimbau warga agar tidak ragu mencari bantuan dari pihak berwenang atau lembaga sosial jika menghadapi masalah rumah tangga yang serius.
“Kami harap masyarakat lebih terbuka untuk mencari bantuan agar tragedi seperti ini tidak terulang. Semua pihak, termasuk aparat desa dan masyarakat, harus bekerja sama mendukung keluarga yang sedang menghadapi situasi sulit,” tambahnya.
Harapan untuk Pemulihan
Selain itu Dengan pendekatan persuasif dan mediasi, di harapkan hubungan antar keluarga korban dapat kembali pulih. Polsek Amarasi berkomitmen memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan yang di perlukan untuk mendukung keluarga yang tengah berduka. Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan menjaga keharmonisan keluarga.
𝙋𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙏𝙤𝙥𝙖𝙣”𝙏𝙊