Gentra.co.id Bali – Klungkung, Minggu (19/1) – Bencana tanah longsor yang melanda pesraman di Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, telah menelan korban jiwa. Akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut, empat orang di laporkan meninggal dunia, dan tiga lainnya mengalami luka-luka.
Penjabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, bergerak cepat dengan langsung meninjau lokasi kejadian. Di dampingi Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klungkung, Kepolisian, dan warga setempat, Jendrika memantau proses evakuasi yang berlangsung dalam kondisi hujan deras dan tanah labil.
“Kami sangat prihatin atas musibah ini. Mari bersama-sama meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang,” ungkap Jendrika.
Evakuasi Penuh Tantangan
Proses evakuasi korban di lakukan dengan penuh perjuangan di tengah cuaca buruk. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, menyampaikan bahwa tiga korban meninggal dunia berhasil di temukan, sementara seorang korban masih dalam pencarian hingga malam hari.
“Pencarian di hentikan sementara pukul 20.50 WITA karena kondisi yang sangat berbahaya. Tanah masih labil, dan hujan terus turun. Kami akan melanjutkan pencarian esok pagi,” ujar Widiada.
Menurut laporan, longsor menghantam bangunan semi permanen pesraman yang di gunakan untuk kegiatan spiritual. Sebuah batu besar dengan di ameter lima meter di laporkan menghancurkan bangunan tersebut, menimpa para korban yang sedang berada di dalam.
Kehilangan yang Mendalam
Selain itu Korban meninggal dunia terdiri dari tiga warga Desa Pesinggahan dan satu warga Banjar Gelogor, Desa Pikat. “Para korban di duga sedang melakukan aktivitas spiritual ketika bencana terjadi,” jelas Bendesa Pikat, Komang Puja Sudarsana.
Ia menambahkan bahwa pesraman tersebut sering di gunakan oleh warga dari luar desa untuk berbagai kegiatan spiritual.
Pesan Pj Bupati Jendrika
Dalam kunjungannya, Pj Bupati Jendrika menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Ia juga mengapresiasi kerja keras tim evakuasi dan warga yang bersatu membantu di tengah situasi sulit ini.
“Kita harus terus waspada terhadap cuaca ekstrem. Jangan ragu untuk segera mencari tempat aman jika ada tanda-tanda bencana seperti ini. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” harapnya.
Bupati juga menginstruksikan agar BPBD dan instansi terkait melakukan pemetaan ulang wilayah rawan longsor di Klungkung serta meningkatkan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat.
Musibah ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kewaspadaan dan mitigasi di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Rossa