Gentra.co.id NTT – Ende, 24 Januari 2025 – Hujan deras yang melanda Kabupaten Ende sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan tanah longsor di KM 64, Dusun Hombo, Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru. Longsor terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WITA dan menutup total bahu jalan Jalur Trans Ende-Maumere, yang menjadi penghubung utama dua wilayah strategis di Pulau Flores.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, akses transportasi lumpuh total akibat material longsor yang menutupi seluruh badan jalan. Hingga berita ini di turunkan, proses pembersihan material longsor masih berlangsung.
Respons Cepat Aparatur dan Warga:
Setelah kejadian, Babinsa Koramil 1602-02/Wolowaru, Pratu Zainudin Abdul, langsung berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat dan melaporkan insiden tersebut kepada Danramil 1602-02/Wolowaru. Dandim 1602/Ende juga segera di beri laporan resmi terkait situasi ini.
Babinsa bersama warga dan pengguna jalan bergerak cepat untuk membersihkan material longsor menggunakan peralatan seadanya, sembari menunggu kedatangan alat berat dari Dinas PUPR. Upaya gotong royong ini berlangsung dengan penuh semangat meski kondisi jalan licin dan cuaca masih mendung.
Pada pukul 11.40 WITA, tim dari Dinas PUPR tiba di lokasi dengan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi material longsor. Aparat pemerintah setempat dan warga terus bahu-membahu membantu memperlancar proses tersebut.
Himbauan untuk Pengguna Jalan:
Babinsa Koramil 1602-02/Wolowaru menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, terutama saat melintasi jalur rawan longsor di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini. “Kami meminta masyarakat untuk berhati-hati dan memperhatikan keselamatan saat melewati jalur ini, terutama saat hujan lebat,” ujar Pratu Zainudin Abdul.
Situasi Terkini:
Proses pembersihan material longsor masih berlangsung, dan di harapkan jalur Trans Ende-Maumere dapat segera kembali normal. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapan semua pihak menghadapi cuaca ekstrem. Warga sekitar berharap pemerintah terus meningkatkan pemantauan dan pengelolaan risiko bencana di jalur-jalur strategis seperti ini.
𝙋𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙏𝙤𝙥𝙖𝙣”𝙏𝙊