Gentra.co.id Bali – Badung – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Senin (17/2/2025). Kedatangan Menhan RI beserta rombongan bertujuan menghadiri 6th International Maritime Security Symposium (IMSS) yang di gelar di Bali International Convention Center (BICC), The Westin, Nusa Dua.
IMSS ke-6 merupakan bagian dari rangkaian 5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 dan di hadiri oleh pejabat tinggi militer dari 38 negara. Forum ini menjadi ajang strategis bagi negara-negara peserta untuk membahas tantangan keamanan maritim global, memperkuat diplomasi angkatan laut, serta mengembangkan teknologi pertahanan maritim.
Selain itu Dalam Keynote Speech, Menhan RI menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen menjaga perdamaian dan kedaulatan negara dengan prinsip soliditas, saling menghormati, dan saling menguntungkan. “Melalui pertemuan ini, kita berbagi wawasan dalam menghadapi tantangan kemanusiaan global, di mana komunitas maritim dan angkatan laut harus berkontribusi demi kepentingan bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menekankan pentingnya komunikasi internasional yang kuat guna memperkuat kesiapan dalam menghadapi ancaman global, termasuk bencana alam dan krisis kemanusiaan. “Kita harus membangun kerja sama maritim yang kokoh serta meningkatkan kapasitas pertahanan untuk menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik,” tambahnya.
Kolaborasi Global untuk Keamanan Maritim
Selain itu Dalam sesi diskusi, para delegasi membahas berbagai ancaman maritim, seperti kejahatan lintas negara, pembajakan, perdagangan manusia, serta pencemaran laut. Pangdam IX/Udayana menegaskan pentingnya sinergi antara militer, pemerintah, dan komunitas internasional guna mengatasi tantangan tersebut. Ia menyoroti bahwa keamanan maritim bukan hanya tanggung jawab satu negara, melainkan memerlukan kolaborasi regional dan global untuk menjamin stabilitas perairan internasional.
Selain itu, forum ini juga mengupas peran teknologi canggih dalam pertahanan maritim, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan sistem pengawasan berbasis data guna meningkatkan efektivitas pengamanan laut. Para peserta menilai bahwa perkembangan teknologi harus di manfaatkan secara optimal untuk mendukung keamanan dan kelancaran aktivitas kemaritiman dunia.
Peran Strategis Indonesia dalam Diplomasi Maritim
Keikutsertaan Indonesia dalam IMSS 2025 semakin memperkuat perannya dalam diplomasi maritim internasional. Forum ini menjadi wadah bagi Indonesia untuk mempererat hubungan strategis dengan negara-negara sahabat guna menciptakan perairan yang aman dan kondusif bagi perdagangan serta aktivitas kemaritiman lainnya.
Selain itu Acara ini di tutup dengan sesi panel diskusi yang menghadirkan petinggi angkatan laut dunia, membahas berbagai skenario serta solusi dalam menghadapi tantangan keamanan maritim di masa depan. Dengan suksesnya penyelenggaraan IMSS ke-6, di harapkan kerja sama keamanan maritim internasional semakin erat, memberikan kontribusi positif bagi stabilitas dan keamanan global.
TNI Siap Dukung Keamanan Perairan Nasional
Dalam keterangannya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., M.Hi., menyatakan bahwa keikutsertaan Pangdam IX/Udayana dalam IMSS ke-6 mencerminkan komitmen TNI dalam mendukung kerja sama internasional untuk menghadapi tantangan kemaritiman.
“TNI siap mendukung berbagai langkah strategis yang di hasilkan dalam forum ini guna meningkatkan keamanan perairan Indonesia dan sekitarnya,” ujar Kapendam.
Selain itu Dengan berbagai hasil dan rekomendasi yang di capai dalam IMSS ke-6, Indonesia semakin menunjukkan peranannya sebagai pemimpin dalam diplomasi maritim, berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Rossa