Sinergi Kodam IX/Udayana, Bulog, dan Agrinas untuk Ketahanan Pangan Nasional

Gentra.co.id Bali – BadungDalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, PT Agro Industri Nasional (Agrinas) menggelar kegiatan Panen Padi Perdana dan Penyerapan Gabah Petani di Subak Umase, Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, pada Jumat, 28 Februari 2025. Kegiatan ini juga di rangkai dengan realisasi instruksi Presiden Prabowo bahwa penyerapan harga gabah minimal Rp. 6.500 yang di hadiri oleh Kelompok Tani Sedana Amerta Sari.

Komitmen Agrinas dalam Mendukung Kemandirian Pangan

Mengawali kegiatan, Vice President Agrinas, Mayjen TNI (Purn.) Yos Triyoso, S.E., menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian dari visi Presiden dalam mencapai kemandirian pangan. Untuk mewujudkan hal ini, di perlukan komitmen dan kerja sama dari seluruh pihak, termasuk petani, pemerintah, dan sektor swasta. Agrinas siap mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menjamin kesejahteraan petani dan meningkatkan produktivitas pertanian nasional.

Harga Gabah Minimal Rp6.500: Melindungi Petani dari Permainan Harga

Ia menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan harga batas bawah gabah sebesar Rp6.500 per kilogram untuk melindungi petani dari permainan harga. Jika ada pihak yang mencoba merusak kebijakan ini, masyarakat di minta untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang. Selain itu, Agrinas akan membentuk Kawasan Sentral Produksi Pangan (KSPP) guna meningkatkan efisiensi pertanian dan menjaga kestabilan harga hasil panen.

Penguatan Kawasan Sentral Produksi Pangan (KSPP) dan Brigade Pangan

“Untuk mengurangi ketergantungan impor, Indonesia perlu melakukan perubahan sistem pertanian dengan pendekatan berbasis industri. Oleh karena itu, Agrinas berencana menggantikan sistem kelompok tani konvensional dengan Brigade Pangan, yaitu unit produksi yang lebih efisien dan memiliki akses langsung ke perbankan. Langkah ini bertujuan agar petani tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah, tetapi mampu membangun kemandirian ekonomi melalui sistem pertanian modern,” ungkapnya.

Peran Strategis Merauke sebagai Cadangan Lumbung Pangan Nasional

Sebagai langkah strategis, Yos Triyoso juga menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan cadangan lumbung pangan nasional di Merauke dengan luas 1,8 juta hektar. Jika setiap provinsi bisa mandiri dalam produksi pangan, Merauke akan di fokuskan untuk ekspor. Dengan adanya sinergi antara Agrinas, Bulog, TNI, dan petani, di harapkan program ketahanan pangan nasional dapat berjalan secara berkelanjutan dan membawa manfaat bagi kesejahteraan petani serta kedaulatan pangan Indonesia.

Kegiatan di lanjutkan dengan Panen Padi Bersama secara simbolis, sekaligus penyerapan gabah petani yang langsung di bayar tunai guna mengeliminir keraguan para petani. Panen ini di lakukan di lahan Subak Umase yang di miliki oleh tiga petani. Pada panen kali ini, produktivitas yang di capai sebesar 5 ton per hektar, mencerminkan hasil yang baik dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Kodam IX/Udayana Berperan Aktif dalam Ketahanan Pangan

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., M.Hi., yang turut hadir dalam acara tersebut menegaskan bahwa Kodam IX/Udayana berkomitmen penuh dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui berbagai program strategis TNI AD.

Digitalisasi Pertanian untuk Efisiensi dan Inovasi

Lebih lanjut, Kolonel Agung menekankan pentingnya pendampingan intensif kepada petani guna memastikan keberhasilan program ketahanan pangan. Selain itu, Kodam IX/Udayana aktif dalam mengawal penyerapan hasil pertanian agar petani sejahtera serta mendorong inovasi melalui platform digitalisasi.

“Salah satu terobosan yang di hadirkan adalah Kodam Udayana E-Prajaraksaka, yang memungkinkan petani dan Babinsa untuk berdialog langsung serta mendapatkan solusi cepat terhadap berbagai permasalahan di lapangan. Dengan berbagai langkah strategis ini, Kodam IX/Udayana terus berupaya memastikan ketahanan pangan nasional berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya.

Harapan untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Petani

Dengan adanya sinergi antara Agrinas, Bulog, TNI, dan petani, di harapkan program ketahanan pangan nasional dapat berjalan secara berkelanjutan dan membawa manfaat bagi kesejahteraan petani serta kedaulatan pangan Indonesia. (Pendam IX/Udy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *