NTT-Ende – Bertempat di halaman Pura Desa Mahadewa, Jln. Pahlawan, Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende pada tanggal 21 Maret sekitar pukul 17.50 Wita dilaksanakan acara Tawur Agung Kesanga Tahun Caka 1945 yang ditandai dengan Pawai Ogoh-ogoh.
Hadir pada kesempatan itu, diantaranya Bupati Ende ( Drs. H Djafar H Achmad, M.M), Dandim 1602/Ende ( Letkol Kav I Nengah Pendi Ristanto, S.T), Ketua PHDI Kabupaten Ende ( I Wayan Arnama)
4 Asisten III Setda Kabupaten Ende ( Hiparkus Hepi ), Kabag Humas Setda Ende ( Iganatus Gharu ), Wakapolres Ende ( Kompol Ahmad, SH), Ketua PN Ende Diwakili Hakim PN , Kajari Ende Diwakili Oleh Kasubag Bin ( Yoksan R Selan, S.H), Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Ende ( Drs. Nikolaus Nuka), Lurah Potulando ( Marselus Leu Paru, S.sos), Ketua WHDI Kabupaten Ende, Kelian Banjar Sukaduka Bakti Darma Laksana Kabupaten Ende, Seluruh Umat Sedhama Banjar Sukaduka Darma Laksana Kabupaten Ende dan umat Hindu serta ribuan masyarakat yang menyaksikan pawai tersebut.
Acara tersebut diawali dengan sambutan Ketua PHDI Ende I Wayan Arnama menyampaikan terima kasih atas kedatangan para pejabat Forkopimda yang kali ini Bupati, Komandan Kodim Ende dan lainya yang berkenan menghadiri acara ini.
I Wayan Arnama menjelaskan “Tawur Kesanga” ini merupakan salah satu acara yang biasa dilakukan sebelum dilaksanakan Hari Raya Nyepi, sebelum acara ini kemarin juga sudah dilaksanakan acara Larung Sesaji di Pantai Bitha Baech dan saat ini kita laksanakan Pawai Ogoh-ogoh kemudian besuk (22/03/2023) kita melaksanakan Nyepi selama 24 jam baru kemudian pada hari berikutnya kita bersilaturahmi.
Larung sesaji maupun Pawai Ogoh-ogoh ini memiliki makna agar apa yang buruk dan sifat jahat didiri kita hilang, sehingga kita gambarkan Ogoh-ogoh ini sebagai gambaran kejahatan dan keburukan yang nantinya akan kita tempatkan sesuai dengan tempatnya, tuturnya.
Dalam sambutan Bupati Bupati Ende Drs. H Djafar H Achmad, M.M, mengatakan Perayaan pawai ogoh – ogoh tentunya memiliki makna mendalam, dan harus benar-benar dipahami oleh Umat Hindu sebagai simbol Pemurniaan Diri sehingga menyambut Hari Raya Nyepi dalam keadaan suci.
Pada kesempatan ini saya bersama Wakil Bupati memberikan apresiasiai pada panitia penyelenggara yang telah menggelar kegiatan berahmat dan penuh makna ini. Pemerintah Kabupaten Ende memberikan ruang seluas-luasnya bagi Semua Umat Beragama hingga Komunitas, untuk menggelar Kegiatan Keagamaan dalam rangka menyambut Hari-hari Besar Keagamaan, seperti yang terjadi sore hari ini.
Kabupaten Ende siap menjadi Eksistensi bagi seluruh warganya tanpa terkecuali, karena kita menjunjung tinggi toleransi dan mengedepankan Kebinekaan. Dan ini juga sebagai gambaran, Ende sebagai Kota Pancasila.
Pada kesempatan ini pula, saya menyampaikan terimakasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Umat Beragama yang ada di Kabupaten Ende, yang telah menjalin kebersamaan, keakraban serta saling hormat-menghormati dalam menjalankan agamanya masing-masing sehingga tercipta suatu kedamaian dan kerukunan di Kabupaten Ende.
Saya mengajak seluruh Umat Hindu yang ada di Kabupaten Ende untuk sama-sama bergandengan tangan dengan masyarakat lainnya membangun Kabupaten Ende menuju Masyarakat yang Mandiri, Tangguh,Sejahtera dan Berkeadilan.
Selanjutnya dilakukan pelepasan Pawai Ogoh-ogoh oleh Bupati Bupati Ende Drs. H Djafar H Achmad, M.M, yang didampingi oleh Dandim 1602/Ende Letkol Kav I Nengah Pendi R., S.T
Usai kegiatan tersebut saat dikonfirmasi Komandan Kodim 1602/Ende menyatakan sangat bangga dan gembira melihat antusiasme masyarakat Kabupaten Ende, karena mereka sangat rukun dan menjunjung tinggi keberagaman, betapa tidak kalau kita lihat mereka antusias ikut meramaikan perayaan Nyepi dengan berbondong-bondong hadir menyaksikan arak-arakan ogoh-ogoh sepanjang rute yang di lalui.
Kondisi inilah yang harus selalu kita angkat, kita sebarkan sehingga mampu memotivasi daerah lainnya untuk memantapkan keharmonisan, persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, selanjutnya saya menyampaikan Selamat Merayakan Nyepi Kepada Umat Hindu yang merayakannya, tutupnya.
,” Pedim 1602/Ende ,

