Lombok Timur – Komandan Kodim 1615/Lombok Timur, Letnan Kolonel Infanteri Eky Anderson didampingi Pasi Ops Kodim, Kapten Czi Isya Ansari menghadiri rapat penyusunan rencana kontingensi pencarian dan pertolongan kondisi membahayakan manusia, khususnya penanganan pendaki yang terjatuh di lereng Gunung Rinjani, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Rapat ini dipimpin oleh Deputi Basarnas Provinsi NTB Bidang Operasi dan Siaga, Laksamana Edy Prakoso, SE., MM., bertempat di Ruang Rapat Utama II Kantor Bupati Lombok Timur. Rabu(20/08/2022)
Kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda dan stakeholder terkait, antara lain Sekda Lombok Timur Drs. H. M. Juani Taufik, M. Ap., Wakapolres Lotim Kompol Sidik Pria Mursita, SH., Kepala KSDAE Rinjani Lalu Iskandar, perwakilan OPD Lombok Timur, perwakilan TNGR, serta Danramil 1615-10/Sembalun Lettu Inf. Jaya Negara. Kehadiran berbagai pihak ini menjadi bukti nyata semangat kebersamaan dalam merumuskan langkah strategis menghadapi potensi musibah di kawasan Gunung Rinjani.
Dalam rapat tersebut, Sekda Lombok Timur menegaskan bahwa kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi kecelakaan pendakian. Ia berharap peran aktif dari aparat TNI dan Polri, termasuk Kodim 1615/Lombok Timur, dapat memperkuat keamanan dan keselamatan para pendaki, terutama pada puncak musim pendakian Juli 2025. “Kami membutuhkan dukungan penuh dari Dandim dan Kapolres dalam hal penanggulangan bencana alam serta kondisi darurat di lapangan,” tegasnya.
Deputi Basarnas NTB, Laksamana Edy Prakoso, turut mengapresiasi keterlibatan TNI dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa sinergi antara Basarnas, TNI, Polri, dan instansi terkait sangat penting dalam memperkuat kapasitas pencarian dan pertolongan. Menurutnya, kehadiran Kodim 1615/Lombok Timur bukan hanya sebatas dukungan personel, tetapi juga bagian dari upaya menjaga koordinasi agar operasi penyelamatan berjalan cepat, tepat, terpadu, dan terkoordinasi.
Sebagai bentuk nyata dukungan, Kodim 1615/Lombok Timur juga siap mengerahkan personel Babinsa, Danramil, dan jajaran lainnya dalam membantu Basarnas dan stakeholder terkait jika sewaktu-waktu terjadi musibah di kawasan Gunung Rinjani. Rapat ditutup dengan simulasi penanganan pendaki asing yang terjatuh, di mana TNI bersama unsur lainnya ikut serta dalam skenario penyelamatan. Kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar hingga selesai pada pukul 17.00 Wita.