Sanggalangit, Buleleng – Sawah yang subur adalah impian setiap petani. Namun, tantangan kekeringan kini menjadi momok yang mengancam hasil panen di banyak daerah, termasuk di Desa Sanggalangit. Menanggapi kondisi ini, Babinsa Desa Sanggalangit, Sertu Putu Eka Erawan, menunjukkan kepeduliannya dengan proaktif menjalin komunikasi sosial (Komsos) bersama Kelian Subak Tukad Pule, Nyoman Sedana. Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 09.00 WITA, di kediaman Kelian Subak, menjadi bukti nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi petani.
Dalam suasana akrab, Sertu Putu Eka Erawan mendengarkan dengan saksama keluhan Kelian Subak Nyoman Sedana. Ia menjelaskan bahwa beberapa lahan sawah milik warga di Subak Tukad Pule mengalami kekurangan air yang parah. Kondisi ini berakibat fatal, di mana sebagian besar tanaman padi tidak bisa tumbuh optimal, bahkan beberapa di antaranya sudah dipastikan gagal panen.
Gagal panen tentu saja membawa dampak besar bagi kehidupan petani. Tidak hanya kerugian materi, tetapi juga hilangnya harapan dan semangat. Melihat situasi ini, Sertu Putu Eka Erawan tak hanya datang sebagai perwakilan aparat, tetapi sebagai mitra yang peduli. Ia memberikan motivasi dan dukungan moral agar para petani tetap kuat dan tidak menyerah.
Tak hanya sekadar memberikan motivasi, Babinsa juga berdiskusi secara mendalam untuk mencari langkah-langkah konkret. Koordinasi dengan pihak terkait menjadi poin penting yang ditekankan. Sertu Putu Eka Erawan mendorong Kelian Subak untuk lebih intens berkomunikasi dengan instansi-instansi terkait, seperti Dinas Pertanian atau Balai Pengairan, agar permasalahan ini dapat ditangani secara komprehensif.
Selain itu, ia juga mengusulkan solusi jangka pendek yang bisa dilakukan secara mandiri oleh para petani, yaitu pengaturan jadwal giliran air. Dengan manajemen air yang lebih ketat dan teratur, diharapkan ketersediaan air dapat dimanfaatkan secara lebih adil dan efisien, sehingga setiap petak sawah bisa mendapatkan pasokan air yang dibutuhkan, meski dalam jumlah terbatas.
Langkah Babinsa Sertu Putu Eka Erawan ini menunjukkan fungsi vitalnya sebagai ujung tombak teritorial. Ia tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi fasilitator dan jembatan antara masyarakat dengan pemerintah. Sinergi yang terjalin antara Babinsa, Kelian Subak, dan seluruh petani di Desa Sanggalangit diharapkan mampu menemukan jalan keluar terbaik dari tantangan kekeringan ini. Harapannya, semangat juang para petani akan terus menyala, dan sawah-sawah di Sanggalangit dapat kembali subur, demi ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama.

