*BULELENG* – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Darussalam di Banjar Dinas Pungkukan, Desa Celukanbawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, pada Minggu, 14 September 2025. Ratusan jamaah memadati masjid untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Acara ini berlangsung lancar dan tertib berkat pengamanan ketat dari aparat, termasuk Babinsa Desa Celukanbawang.
Sejak pagi hari, sekitar pukul 08.25 WITA, area masjid sudah dipenuhi oleh 250 lebih jamaah yang antusias. Mereka datang untuk mendengarkan tausiyah dari Ustadz Wayan Nasrul Huda, S.Pdi., seorang penceramah terkemuka dari Denpasar.
Untuk memastikan acara berjalan aman, Babinsa Desa Celukanbawang, Serka Ketut Renten, bersinergi dengan aparat lain. Pengamanan ini juga melibatkan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Celukanbawang, yang diwakili oleh Kanit Samapta Ipda Made Budiasa, serta Bhabinkamtibmas Aipda Gusti Made Suarjana. Kehadiran mereka memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh jamaah, sehingga mereka bisa fokus mengikuti rangkaian acara dengan tenang
Acara dibuka dengan penampilan Hadrah yang merdu dari Remaja Jamaah Masjid Darussalam, menciptakan suasana yang spiritual sejak awal. Selanjutnya, Ketua PHBI Masjid Darussalam, Helmi, menyampaikan sambutan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Wayan Nasrul Huda yang telah meluangkan waktu untuk hadir. Helmi juga meminta maaf atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan acara, sembari berharap kehadiran seluruh jamaah dicatat sebagai amal kebaikan.
Puncak acara adalah tausiyah agama dari Ustadz Wayan Nasrul Huda. Dalam ceramahnya, beliau menyoroti pentingnya persatuan umat Islam. Ustadz Wayan menyampaikan, meskipun Alquran menggambarkan umat Islam sebagai umat yang kuat dan bersatu, kenyataannya banyak terjadi perselisihan. Ia mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan momen Maulid Nabi ini sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan menyatukan langkah.
Beliau juga mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah cahaya yang menjadi awal penciptaan. Ustadz Wayan menambahkan bahwa mereka yang tidak menyukai peringatan Maulid Nabi adalah iblis, yang menangis saat kelahiran Nabi. Ceramah yang penuh pesan ini menginspirasi seluruh jamaah untuk lebih mencintai dan meneladani sosok Rasulullah.
Selain jamaah, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:
* Perbekel Desa Celukanbawang, Haji Muhajir.
* Ketua Takmir Masjid Jami’ Darussalam, H. Muksan.
* Kelian Banjar Dinas Pungkukan, Saharudin.
* Tokoh-tokoh agama dan masyarakat lainnya.
Acara peringatan Maulid Nabi ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ustadz Wayan Nasrul Huda, diikuti dengan penutup. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar hingga selesai, menandai keberhasilan kolaborasi antara panitia dan aparat keamanan dalam menyelenggarakan acara keagamaan yang damai dan berkesan.

