TNI, Polri, dan Aparat Desa Bersatu: Babinsa Sertu Hasan Bisri Hadiri Pembongkaran Rumah Bantuan Rehab di Pengulon

Gerokgak, Buleleng—Semangat gotong royong kembali membara di Banjar Dinas Munduk Sari, Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Suasana pagi yang cerah pada hari Sabtu, 27 September 2026, pukul 07.00 WITA, menjadi saksi bisu kehangatan dan kepedulian yang tak terhingga saat puluhan warga, didampingi aparat pemerintah dan keamanan, bahu-membahu merobohkan rumah seorang anak yatim piatu.

Sasaran kegiatan mulia ini adalah rumah milik Putu Artha Devan Guna Praweda, seorang anak berusia 10 tahun yang kini berstatus yatim piatu. Rumahnya yang lama akan direhabilitasi total, memberikan harapan akan tempat tinggal yang lebih layak dan aman.

Sertu Hasan Bisri, Babinsa Desa Pengulon, tampil di garis depan, memimpin langsung aksi “bongkar” yang menjadi tahap awal dari proses rehab rumah. Kehadiran Babinsa ini bukan sekadar tugas, melainkan perwujudan nyata dari konsep Kemanunggalan TNI dengan Rakyat, menunjukkan bahwa aparat keamanan adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat yang siap sedia membantu kesulitan warganya.

“Kami hadir di sini untuk memastikan semua berjalan lancar dan memberikan motivasi kepada warga. Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap kesulitan yang dihadapi adik Putu Artha. Semangat gotong royong ini harus terus kita jaga, karena dengan bersama, beban seberat apapun akan terasa ringan,” ujar Sertu Hasan Bisri di sela-sela kesibukan.

Kegiatan gotong royong ini menjadi contoh harmonisnya sinergi antara berbagai pihak. Selain Babinsa, hadir pula Perbekel Pengulon, Drs. Nyoman Juliana, beserta stafnya, Klian Adat Desa Pengulon, Bapak Nyoman Gelgel, serta perwakilan dari kepolisian yaitu Kanit Bimas Polsek Kawasan Celukan Bawang, Iptu Ketut Sudiartawan, bersama dua orang anggota.

Sebanyak 25 orang warga Desa Pengulon turut serta, menunjukkan tradisi tolong-menolong di desa ini masih sangat kuat. Mereka dengan cekatan membersihkan puing-puing rumah yang lama, mempersiapkan lahan untuk fondasi rumah baru.

Rehab rumah ini sendiri dapat terwujud berkat uluran tangan kemanusiaan. Dana bantuan terkumpul sebesar Rp 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah). Jumlah tersebut berasal dari kontribusi Yayasan Tinga Tinga (Bu Ela) sebesar Rp 10.000.000 dan alokasi Dana Desa sebesar Rp 10.000.000. Seluruh bantuan yang diberikan difokuskan dalam bentuk bahan bangunan, memastikan setiap rupiah langsung dialokasikan untuk pembangunan rumah baru bagi Putu Artha.

Perbekel Pengulon, Drs. Nyoman Juliana, menyampaikan rasa terima kasihnya atas partisipasi semua pihak. “Bantuan ini sangat berarti bagi Putu Artha yang merupakan anak yatim piatu. Kami berterima kasih kepada Yayasan Tinga Tinga, Bapak Babinsa dan aparat kepolisian, serta seluruh masyarakat yang telah meluangkan waktu dan tenaganya. Ini adalah bukti bahwa Desa Pengulon adalah rumah yang penuh kasih bagi setiap warganya,” tuturnya.

Dengan runtuhnya rumah lama, harapan baru bagi Putu Artha Devan Guna Praweda mulai berdiri tegak. Gotong royong ini tidak hanya merobohkan bangunan fisik, tetapi juga membangun kembali semangat dan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda di Munduk Sari, Pengulon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *