Jembrana, Bali – Babinsa Desa Yehembang Kangin, Kopka Dewa Putu Wirya, kembali menunjukkan peran strategisnya sebagai ujung tombak TNI AD di tengah masyarakat. Bersama Bhabinkamtibmas Aiptu Made Subadra dan Polprades Putu Agus Edi Mahayana, Kopka Wirya sukses mengawal Rapat Koordinasi krusial terkait pembebasan lahan untuk rencana pembangunan Jembatan Gantung di Banjar Nusamara.
Rapat penting tersebut dilaksanakan di Wantilan Kantor Desa Yehembang Kangin. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pengukuran yang telah dilakukan oleh Tim PU Provinsi, mengingat pembangunan jembatan ini terkendala status lahan yang merupakan milik perorangan dan belum mencapai kesepakatan pembebasan.
Kehadiran Babinsa dan Tiga Pilar lainnya dalam forum yang dihadiri oleh Perbekel, Sekdes, Ketua BPD, tokoh adat, kelian dinas, hingga pemilik lahan, menjadi faktor kunci dalam menjembatani kepentingan bersama dan hak pribadi. Dalam suasana musyawarah yang dipimpin oleh Pemerintah Desa, peran aktif Babinsa dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya infrastruktur demi kemaslahatan umum membuahkan hasil luar biasa.
Melalui pendekatan humanis dan persuasif, rapat koordinasi tersebut mencapai kesepakatan yang mengharukan: Para pemilik lahan, Agung Komang Dharma Putra dan I Nyoman Subadra, dengan tulus sepakat untuk tidak meminta ganti rugi terhadap penggunaan lahan mereka demi kelancaran pembangunan jembatan gantung tersebut.
Kesepakatan ini mencerminkan semangat gotong royong dan keikhlasan warga Banjar Nusamara yang tinggi demi kemajuan wilayahnya. Keberhasilan rapat ini membuktikan soliditas Tiga Pilar (Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Pemerintah Desa) dalam memfasilitasi dan mengamankan setiap proses pembangunan yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.

