BULELENG – Menjelang pergantian tahun, stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjadi prioritas utama di tingkat desa. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Desa Pengulon menggelar rapat koordinasi strategis guna membahas pengamanan Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kegiatan yang berlangsung pada Senin pagi (22/12/2025) pukul 09.00 WITA ini bertempat di Aula Kantor Perbekel Pengulon, Banjar Dinas Puncak Sari, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Babinsa Desa Pengulon, Sertu Hasan Bisri, yang menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga kondusivitas wilayah binaannya.
Rapat penting ini dihadiri oleh sekitar 40 tokoh kunci dari berbagai elemen masyarakat, menunjukkan kuatnya semangat gotong royong di Desa Pengulon. Beberapa tokoh yang hadir antara lain:
– Perbekel Pengulon, Drs. Nyoman Juliana.
– Pj. Kanit Binmas Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang, Aiptu Ketut Artawan.
– Ketua BPD Pengulon, Made Artawa.
– Ketua LPM, Kt. Darpa.
– Tokoh Adat, diwakili Klian Banjar Adat Bukit Sari, Putu Astika.
– Serta perwakilan dari Banser, Remaja Masjid, Karang Taruna, dan Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya, Perbekel Pengulon, Drs. Nyoman Juliana, menekankan pentingnya peran pemuda sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan desa. Ia menyampaikan instruksi tegas sesuai dengan kesepakatan Forum Komunikasi Kecamatan (Forcam).
“Saya memohon kepada seluruh pemuda yang hadir untuk ikut serta mengamankan Nataru 2026. Jaga persatuan dan ikuti aturan yang ada: dilarang menggunakan knalpot brong, tidak membangun pos perayaan di pinggir jalan utama, serta tidak menyalakan petasan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan,” tegas Nyoman Juliana.
Senada dengan Perbekel, Sertu Hasan Bisri selaku Babinsa memberikan himbauan khusus kepada masyarakat agar perayaan tahun baru tidak dinodai oleh tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Kami berharap seluruh lapisan masyarakat Desa Pengulon menjadi ‘mata dan telinga’ bagi keamanan desa. Ikuti aturan yang sudah disepakati di rapat Forcam. Hindari minuman keras berlebihan yang bisa memicu konflik, dan jangan gunakan knalpot brong karena sangat mengganggu ketertiban umum,” ujar Sertu Hasan Bisri.
Ia juga menyoroti bahaya kebakaran yang sering dipicu oleh petasan. “Mari kita pastikan perayaan ini berjalan tertib dan aman tanpa ada insiden yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Sementara itu, Aiptu Ketut Artawan dari Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang mengingatkan agar setiap potensi gangguan keamanan segera dilaporkan. “Apabila ada permasalahan sekecil apa pun di lapangan, segera koordinasikan dengan aparat setempat (Babinsa dan Bhabinkamtibmas) agar bisa ditangani secara dini,” pesannya.
Rapat koordinasi ini berakhir dengan kesepakatan bulat dari seluruh elemen desa untuk menjaga Desa Pengulon tetap kondusif, toleran, dan damai selama perayaan Nataru 2026. Kehadiran Babinsa dan aparat terkait diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi warga yang merayakan maupun masyarakat umum.

