Babinsa Desa Penyaringan Atensi Penemuan Ikan Lumba-Lumba yang Terdampar di Desa Penyaringan

Babinsa Desa Penyaringan atensi penemuan ikan lumba-lumba yang terdampar. Tepatnya di pesisir Pantai Tembles, Desa penyaringan, Mendoyo, Jembrana, Bali pada hari Kamis, 27 April 2023 kemarin.

Mamalia laut paling cerdas itu di temukan dalam kondisi sudah mati, dengan tubuh penuh luka gigitan. Dugaan sementara menyebutkan jika lumba-lumba ini mendapat serangan dari sejumlah predator. Kemungkinan besar predator tersebut merupakan hewan mamalia lainnya seperti hiu.

Babinsa Desa Penyaringan Atensi Penemuan Ikan Lumba-Lumba yang Terdampar di Pesisir Pantai Tembles

Setelah beberapa pekan lalu terdapat seekor paus yang terdampar di Pantai Yeh Leh, yakni perbatasan antara Jembrana-Tabanan. Kemarin warga kembali di kejutkan dengan fenomena terdamparnya ikan lumba-lumba, di Pesisir Pantai Tembles.

Penemuan bangkai lumba-lumba ini bermula ketika seorang warga bernama I Nengah Santra, pergi ke pesisir untuk memandikan kerbaunya pada pukul 05.30 WITA. Merasa terkejut dengan kondisi ikan yang ia lihat, I Nengah Santra bergegas menghubungi pihak berwajib.

Setelah mendapat laporan, sejumlah anggota dari Polsek Mendoyo beserta KSDA Jembrana langsung meninjau lokasi. Di ketahui lumba-lumba yang mati terdampar berjenis hidung botol. Dengan panjang kurang lebih 2.63 m, sirip atas 41 cm, sirip bawah 36 cm, dan diameter badan sekitar 146 cm.

Dari hasil identifikasi di temukan bekas gigitan berukuran 30 cm di bawah perut, dan tikaman benda tajam pada anggota tubuh sebelah kiri. Selain itu, terdapat bekas potongan di bagian gigi lumba-lumba.

Penyebab Kematiannya Masih dalam Penyelidikan

Serda Agus Mahendra selaku Babinsa yang ikut ke lokasi mengungkapkan, penemuan lumba-lumba semacam ini merupakan hal langka di wilayah binaannya. Ia juga memperkirakan ada beberapa penyebab kematian hewan mamalia tersebut.

“Pada penemuan awal, terdapat bekas gigitan hiu di sejumlah bagian tubuh lumba-lumba. Namun, penyebab pastinya masih dalam proses pemeriksaan.”

“Bisa karena cuaca yang kurang stabil atau gempa di dasar laut.” imbuhnya.

Tak hanya Babinsa Desa Penyaringan atensi penemuan ikan lumba-lumba yang terdampar. Namun sejumlah tim dari kedokteran hewan juga langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah mengetahui secara pasti penyebab kematiannya, bangkai lumba-lumba tersebut akan langsung dikubur tidak jauh dari tempat terdamparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *