Gentra News Bali-Lumbanan – Suasana haru dan kegembiraan terasa di Desa Adat Lumbanan, ketika Pasraman baru mereka resmi dibuka pada hari ini (Jumat, 07-07-2023). Pasraman yang menjadi pusat pendidikan dan pembinaan spiritual di komunitas ini telah lama dinanti-nantikan oleh masyarakat setempat. Acara pembukaan yang diselenggarakan dengan meriah dihadiri oleh Camat Sukasada, MDA Kecamatan Sukasada, Bendesa Adat Lumbanan dan Prajuru Adat, Sabha Desa, Kerta Desa Lurah Sukasada, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan masyarakat setempat yang antusias menyambut kehadiran Pasraman ini.
Pasraman Dharma Widhya Santhi Jagadhita Desa Adat Lumbanan merupakan lembaga pendidikan tradisional yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan nilai-nilai budaya dan agama dalam kehidupan sehari-hari. Pasraman ini akan menjadi tempat bagi anak-anak dan pemuda-pemudi Desa Adat Lumbanan untuk belajar tentang kearifan lokal, adat istiadat, serta mendalami ajaran agama Hindu.
Acara pembukaan dimulai dengan upacara adat yang dipimpin oleh seorang pendeta Hindu. Dalam upacara tersebut, tokoh adat dan pemimpin desa memberikan penghormatan kepada para leluhur serta memohon restu agar Pasraman ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan cahaya spiritual bagi generasi mendatang.
Bendesa Adat Lumbanan, Jero Gede Rawes Sarjana, dalam sambutannya mengatakan, “Kami sangat bangga dan berterima kasih atas kehadiran Pasraman ini di tengah-tengah masyarakat kami. Pasraman akan menjadi tempat yang berarti bagi pemuda-pemudi kita untuk memperdalam pengetahuan tentang warisan budaya dan ajaran agama Hindu. Kami berharap mereka akan menjadi penerus yang bertanggung jawab dan berkomitmen dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur ini serta tujuan diadakannya acara ini yaitu dapat memberikan pengetahuan baik gegitayan, seni gamelan, seni tari lokal bali sehingga mampu melestarikan budaya bali dan bisa diwariskan kepada generasi muda.
Pasraman Dharma Widhya Santhi Jagadhita Desa Adat Lumbanan dilengkapi dengan fasilitas belajar yang memadai, termasuk buku-buku agama dan filsafat, aula pertemuan, dan area terbuka untuk kegiatan praktik keagamaan. Selain itu, akan ada para guru pembingbing yang berpengalaman dan peduli dalam mendampingi para siswa di Pasraman ini.
Warga masyarakat Desa Adat Lumbanan menyambut baik pembukaan Pasraman ini dengan penuh semangat. Sertu Nyoman Join Amitaba, selaku Babinsa Kelurahan Sukasada, mengungkapkan, “Ini adalah momen yang sangat penting bagi kita semua. Pasraman akan menjadi sarana untuk memperkokoh identitas masyarakat adat dan memastikan bahwa nilai-nilai tradisi adat istiadat budaya Bali tidak akan terlupakan. Saya selaku Babinsa Kelurahan Sukasada berharap Pasraman ini akan menghasilkan generasi yang lebih baik dan mempertahankan warisan nenek moyang kita”.
Dengan dibukanya Pasraman Dharma Widhya Santhi Jagadhita Desa Adat Lumbanan, diharapkan generasi muda Desa Adat Lumbanan akan tumbuh dan berkembang dengan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang budaya dan agama Hindu. Pasraman ini diharapkan menjadi pijakan untuk memperkuat dan melestarikan keberlanjutan budaya dan tradisi mereka, serta menjadi contoh inspiratif bagi komunitas lainnya.
Di akhir acara, terdengar suara riuh tepuk tangan yang menggema di lingkungan Pasraman Dharma Widhya Santhi Jagadhita Desa Adat Lumbanan, menandakan awal dari perjalanan spiritual dan keberlanjutan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat setempat.
Rossa