Anak polisi aniaya mahasiswa menjadi viral, setelah video penganiayaan tersebut tersebar di dunia maya. Pelaku yang merupakan putra petinggi kepolisian Sumatera Utara itu, berhasil memicu emosi netizen. Bagaimana tidak, aksi brutalnya hampir saja membuat satu nyawa melayang.
Twitter menjadi platform pertama yang berhasil mengunggah kekejian sang pelaku. Melalui akun @mazzini_gsp terlihat bagaimana aksi penganiayaan tersebut di lancarkan. Dalam rekamannya, korban di pukuli dan di paksa untuk minta ampun. Bahkan pelaku sempat menjambak rambut korban dan meludahinya ketika sudah tidak berdaya.
Kasus Anak Polisi Aniaya Mahasiswa, Menambah Panjang Daftar Kriminalitas dari Kalangan ASN
Belum selesai kasus anak petinggi pajak yang menghebohkan publik. Masyarakat kembali di buat geram dengan anak polisi yang menganiaya seorang mahasiswa. Aditya Hasibuan putra AKBP Achiruddin Hasibuan, salah seorang anggota di Polda Sumut itu melakukan penganiayaan terhadap Ken Admiral.
Sama halnya dengan Mario, kasus penganiayaan ini kabarnya di picu karena masalah perempuan. Bermula dari chatting yang membuat pelaku merasa tersinggung, hingga terjadilah penganiayaan tersebut.
Mirisnya, kasus ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Tepatnya pada tanggal 21 Desember 2022 sekitar pukul 22.00 di Ringroad Medan. Hal yang membuat netizen semakin geram adalah proses penangkapan terhadap pelaku seperti bertele-tele. Karena pada bulan April ini, Aditya Hasibuan baru di tetapkan sebagai tersangka.
Ayah Pelaku Ikut Menjalani Pemeriksaan
Kasus anak polisi aniaya mahasiswa yang viral ini, tentunya ikut menyeret nama AKBP Achiruddin Hasibuan sebagai ayah pelaku. Terlebih dalam rekaman video yang tersebar di dunia maya, diduga Achiruddin Hasibuan ikut menyaksikan kekejaman sang anak.
Alih-alih memisahkan, Ia justru melarang beberapa orang untuk menghentikan aksi Aditya Hasibuan. Saat ini Achiruddin Hasibuan juga sudah di copot dari jabatannya di Polda Sumut, karena terbukti melanggar kode etik. Selama proses pemeriksaan berlangsung, pihaknya wajib mengikuti penahanan di sel khusus.
“Selama proses pemeriksaan, AH akan di evaluasi dan sementara waktu ini sudah di nonjobkan,” ucap Direktur Reserse Kriminal Polda Sumut, Sumaryono.
Kasus anak polisi aniaya mahasiswa semakin menambah deretan panjang kriminalitas di kalangan ASN. Meski tidak secara langsung mencoreng nama instansi, namun kepercayaan masyarakat terhadap para petinggi negara semakin kecil. Terlebih beberapa kasus baru di usut ketika sudah viral.