Gentra News Bali-Klungkung, Acara ritual mecaru agama Hindu ( Mejaga-jaga ) di gelar di desa adat Besang Kawan Tohjiwa,
kelurahan Semarapura Kaja, Klungkung d ibawah pengawasan dan pendampingan Babinsa Sertu I Wayan Wardana.
Kegiatan tersebut di hadiri bendesa adat Besang Kawan beserta para tokoh agama, adat dan masyarakat serta warga ratusan masyarakat adat Besang Kawan.
Sertu Wayan Wardana menerangkan kegiatan mejaga-jaga ini adalah kegiatan rutin yang di selenggarakan
setiap 1 tahun sekali, tepatnya sehari menjelang rahina Tilem Sasih Karo Kalender Hindu Bali, Selasa ( 15/08/23 ).
Adapun rangkaian kegiatan mejaga-jaga di awali dengan mengikat sapi dengan tujuh tali, selanjutnya di arak ke empat penjuru desa (
utara, selatan, barat dan timur ) dan berakhir di perempatan Besang Kawan untuk melaksanakan persembahyangan bersama yang di pimpin para pemangku adat, “terangnya.
Nantinya sapi cula ini akan di sembelih dan di olah dagingnya untuk caru ( persembahan ) sesuai dengan pengider-ider, “ungkapnya.
Menurut Sertu Wayan, tradisi mejaga-jaga di gelar setiap tahun dengan tujuan untuk menghidari terjadinya malapetaka
bagi warga desa dan menetralkan atau membersihkan alam baik parhyangan, pawongan dan pelemahan, “tuturnya.
Selama kegiatan berlangsung, diri nya bersama Bhabinkamtibmas dan para pecalang desa melaksanakan pengamanan demi kelancaran prosesi ritual, “tegas Babinsa Koramil 1610-01/Klungkung ini. ( Pendim 1610/Klungkung ).

