Gentra News Bali – Buleleng, 6 Oktober 2024, menjadi hari yang penuh makna bagi masyarakat Desa Adat Buleleng. Pukul 08.00 WITA, Babinsa Kelurahan Kendran, Serka Nengah Budaya, bersama Bhabinkamtibmas, Aiptu Haryadi, dan personil Polsek Singaraja, berkolaborasi dengan Pecalang untuk melaksanakan pengamanan dan pengawasan (Pam Wastor) dalam rangka Upacara Piodalan Alit yang diadakan di Pura Dalem Buleleng, yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kendran.
Upacara yang dipuput oleh Jro Mangku Made Dharma Tanaya ini dihadiri oleh 14 Banjar Adat Pakraman Buleleng, menandakan betapa antusiasnya masyarakat untuk merayakan ritual suci ini. Piodalan Alit merupakan momen penting dalam budaya Bali, yang memperkuat ikatan spiritual masyarakat dengan Tuhan dan lingkungan sekitar.
Sebagai penanggung jawab kegiatan, Ir. Nyoman Sutrisna, MM, yang merupakan Kelian Desa Adat Buleleng, menyampaikan sambutan hangat kepada semua yang hadir. Dalam kesempatan tersebut, Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga aktif berinteraksi dengan krama desa adat, memberikan himbauan mengenai keamanan dan ketertiban. Mereka mengingatkan pentingnya menjaga suasana damai selama berlangsungnya upacara, sehingga setiap elemen masyarakat dapat merasakan kekhidmatan acara tersebut.
“Penting bagi kami untuk memastikan bahwa acara berjalan dengan aman dan tertib. Kerjasama antara semua pihak, termasuk Pecalang dan masyarakat, sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana yang kondusif,” ujar Serka Nengah Budaya.
Hingga berita ini ditulis, kegiatan piodalan masih berlangsung dengan lancar, dan diperkirakan akan berakhir pada pukul 22.00 WITA. Masyarakat tampak khusyuk mengikuti setiap rangkaian ritual, menciptakan atmosfer yang damai dan penuh makna. Dengan pelaksanaan yang terorganisir dan dukungan penuh dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta aparat keamanan, upacara ini diharapkan dapat memperkuat tali persaudaraan dan spiritualitas warga Desa Adat Buleleng.
Rossa

