Babinsa Desa Pakisan Koramil 1609-02/Kubutambahan Melaksanakan Hanpangan Membantu Petani Menanam Bibit Padi Varietas Inpari 32 Secara Manual

Gentra.co.id Bali – Kubutambahan, Dalam upaya mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Babinsa Desa Pakisan Koramil 1609-02/Kubutambahan, Serda Serda Ketut Widiartawan melaksanakan Komunikasi Sosial ( Komsos ) dengan terjun langsung mendampingi para petani di Banjar Dinas Pakisan, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Sabtu (25/1/2025)

Babinsa Desa Pakisan Koramil 1609-02/Kubutambahan Serda Ketut Widiartawan melaksanakan Pendampingan Hanpangan dalam kegiatan penanaman padi jenis varietas inpari 32 di Subak Lanyahan Desa Pakisan yang dikelola oleh Bapak Ketut Sudiarda yang memiliki luas sawah ±50 Are.

Para petani banyak memilih benih padi jenis varietas inpari 32, dikarenakan jenis padi ini memiliki beberapa keunggulan dan kelebihan diantaranya, padi akan tahan terhadap beberapa penyakit hama padi, dengan hasil panennya cukup tinggi, tekstur hasil padinya nasi pulen, padi tahan terhadap kekeringan dan padi verietas Inpari 32 juga merupakan turunan dari varietas ciherang, umur tanaman padi  ±120 hari setelah benih disebar, bentuk gabah medium dengan warna kuning, bagus, cerah, dan bersih.

“Rasa senang, bangga, tawa ria terpancar di wajah para petani, karena Babinsanya selain menjaga keamanan diwilayah Desa Pakisan, Babinsa berkenan ikut bersama sama dengan petani membantu penanaman padi secara manual, serta kami mewakili para perani di Subak Lanyahan Desa Pakisan mengucapkan terima kasih kepada Babinsa Pakisan Serda Ketut Widiartawan karena dengan kehadirannya banyak sekali membantu, mempermudah dan sekaligus Babinsa Desa Pakisan berkenan bekerja sama dengan kelompok tani di Desa Pakisan. Berkat pendampingan Babinsa para petani dapat bekerja disawah berjalan lancar tanpa kesulitan pada pelaksaan penanaman padi saat ini, kami berharap dengan kegiatan pendampingan Babinsa dalam ketahanan pangan dapat menjadi contoh nyata bahwa TNI selalu hadir untuk rakyat”. Ujar salah satu petani Bapak Ketut Sudiarda sebagai penutup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *