Nagekeo, NTT – Dandim 1625/Ngada Letkol Inf Imam Subekti melaporkan perkembangan situasi terkini penanganan bencana banjir bandang yang melanda Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo pada Kamis (11/9/2025).
Dalam laporannya kepada Danrem 161/WS Brigjen TNI Hendo Cahyono, Dandim menyampaikan bahwa hingga pagi ini tercatat tiga warga meninggal dunia dan empat orang masih dinyatakan hilang. Adapun korban meninggal dunia yakni Bapak Remigius Sopi Bela (35), bayi perempuan Maria Kondriani F. Nua (6 bulan), serta Ibu Francelina Meli Boa (60). Sementara itu, empat korban hilang masih dalam pencarian dengan kendala keterbatasan alat.
Kerugian materiil juga cukup besar, di antaranya 35 rumah hanyut terbawa arus, dua jembatan di Teodhae rusak, serta puluhan hektare sawah dan jaringan irigasi rusak parah. Akibatnya, dua desa yakni Desa Ua dan Desa Sawu terisolir.
Dalam upaya tanggap darurat, sebanyak 54 personel TNI dikerahkan, terdiri dari 27 personel Kodim 1625/Ngada dan 27 personel Yonif TP 834/WM, dilengkapi sarana pendukung berupa 32 unit sepeda motor dinas, satu unit truk, serta satu unit tenda. Posko darurat telah didirikan di Mauponggo, sementara BPBD Nagekeo juga menyiapkan posko di kantor Kecamatan Mauponggo.
Meski cuaca dilaporkan cerah dan situasi berangsur membaik, pencarian korban masih mengalami hambatan. Rencananya, esok hari akan digunakan alat berat untuk mempercepat evakuasi. Di sisi lain, Deputi III BNPB Mayjen TNI Budi Irawan dijadwalkan berangkat dari Jakarta menuju Kupang pada malam hari, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ende dan Nagekeo untuk meninjau langsung lokasi bencana.

