Klungkung,- Semarak malam pengerupukan sebagai salah satu tradisi penting dalam budaya Hindu yang dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Nyepi terlihat jelas di Kabupaten Klungkung malam ini,Jumat ( 28/03/25 ).
Malam pengerupukan yang diwarnai dengan arak-arakan ogoh-ogoh tidak hanya menjadi wahana pelestarian adat, tradisi dan budaya saja, namun juga menjadi kegiatan yang memiliki daya magnet tersendiri bagi masyarakat.
Hal tersebut terlihat jelas dengan animo dan antusias masyarakat merayakan malam pengerupukan ini.
Demikian disampaikan Dandim 1610/Klungkung Letkol Inf Armen,S.Ag.,M.Tr ( Han ) saat melaksanakan monitoring pelaksanaan malam pengerupukan di wilayah teritorialnya.
Malam yang luar biasa, seluruh wilayah di Bali, tak terkecuali Kabupaten Klungkung menggelar malam pengerupukan dengan pawai ogoh-ogoh,”ucap Letkol Inf Armen.
Tradisi ini menjadi momen yang penuh makna bagi masyarakat Bali, sekaligus menjadi daya tarik budaya tidak hanya bagi warga Bali saja, namun juga masyarakat di luar Bali dan para wisatawan,”ungkapnya.
Dengan kegiatan yang digelar serentak di seluruh wilayah, demi menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran kegiatan pihaknya telah menerjunkan personel untuk melaksanakan pengawalan dan pengamanan,”terangnya.
Saya telah instruksikan kepada para Danramil untuk melaksanakan pengamanan di wilayah Kecamatannya masing-masing dengan bersinergi bersama pihak Kepolisian dan unsur terkait di wilayah,”ujarnya.
Dirinya juga telah menekankan kepada para Danramil untuk berupaya optimal mengendalikan situasi dan kondisi di wilayah teritorialnya,”tuturnya.
Tradisi malam pengerupukan merupakan rangkaian dari Hari Raya besar, sehingga harapannya semua pihak bersatu dan berperan aktif untuk mewujudkan kegiatan ini aman, nyaman dan kondusif, “lanjutnya.
Jangan sampai tradisi, adat dan budaya yang merupakan warisan para leluhur kita yang semestinya kita jaga malah ternoda dengan perbuatan-perbuatan kita yang justru menimbulkan hal-hal negatif,”pungkas Dandim. ( pendim 1610/Klungkung ).