Cegah Polarisasi, Koramil Wedomu Gelar Komsos Dengan Komponen Masyarakat Di Wilayah Binaan

Gentra News NTT-KODIM 1605/BELU Dalam membina kerukunan antar warga dan antar umat beragama di wilayah binaan, Koramil 1605-07/Wedomu

menggelar kegiatan komunikasi sosial (Komsos) dengan komponen masyarakat.

Kegiatan komsos dengan komponen masyarakat yang merupakan program kerja TNI AD pada semester II Tahun 2023 ini

berlangsung di Dusun Aitaman Rt/Rw 002/001, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Selasa (1/7/2023).

Koramil Wedomu Gelar Komsos Dengan Komponen Masyarakat Di Wilayah Binaan

Kegiatan ini di hadiri oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan juga Masyarakat Dusun Aitaman serta Anggota Koramil yang hadir

yakni Sertu Nufrion Tamonob, Sertu Lorenco Da Concencao, Sertu Acacio De Jesus, Serda Melky Mickhael, Serda Mosizes De Deus, Serda Hironimus Kono.

Mengawali kegiatan komsos tersebut, Sertu Nufrion Tamonob mewakili Danramil 1605-07/Wedomu Kapten Inf I Nyoman Suastika

mengucapkan terimakasih kepada warga masyarakat yang telah menerima kehadiran anggota koramil dengan senang.

“Saya menyampaikan permintaan dari Danramil yang tidak berkesempatan hadir, karena saat ini Beliau sedang melaksanakan

tugas khusus sebagai Perwira Penghubung Belu dan Malaka namun Danramil menitipkan salam kepada seluruh warga Aitaman” Terang Sertu Nufrion.

Pada kegiatan Komsos tersebut
Sertu Nufrion Tamonob yang saat itu mewakili Danramil 1605-07/Wedomu Kapten Inf I Nyoman Suastika memberikan arahan kepada

warga masyarakat yang hadir, dengan mengusung tema “Moderasi Beragama dan Tantangan Polarisasi di Indonesia”.

Kepada warga masyarakat, Ia menjelaskan terkait apa itu moderasi beragama, yang mana moderasi beragama itu merupakan sikap kita

sebagai umat beragama dalam berhubungan antar sesama masyarakat dalam mengeluarkan pendapat kita tetapi tetap menghormati keyakinan agama lain.

Sertu Nufrion menegaskan kerukunan dan persatuan antara umat beragama yang berbeda-
beda ini sangat penting, walaupun mayoritas di wilayah kita beragama kristen namun perbedaan agama ini tidak menjadi sumber konflik dan
permusuhan, sehingga kita di NTT ini terkenal dengan toleransi agama yang sangat tinggi.

“Oleh karena itu terutama menjelang tahun politik 2024 nanti kita tetap menjaga dan mempererat kerukunan umat beragama,

karna hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah ataupun TNI Polri saja tetapi tanggung jawab semua lapisan masyarakat” Tandasnya.

Pada kesempatan itu juga, Sertu Nufrion Tamonob mengingatkan kepada masyarakat yang mana saat ini telah memasuki musim kemarau sehingga rawan terjadi kebakaran, untuk menghindari hal tersebut Ia menghimbau warga untuk tidak membakar hutan saat membuka lahan pertanian untuk mencegah kebakaran hutan.

Rossa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *