Gentra News NTT – Rote Ndao – Kamis 8/2/24, Bertempat di Gereja GMIT Sion Kuli Kecamatam Lobalain Kabupaten Rote Ndao Dan unit Intel Kodim 1627/Rote Ndao hadiri Persidangan Klasis Lole I Tahun 2024 Yang Dipimpin Oleh Pdt. Iswardi Y.S.Lay,S.Si.
Hadir Dalam Kegiatan Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bullu SE.,Asisten 2 Setda Kabupaten Rote Ndao Armis Saek, ST.,Komandan Unit Intel Kodim 1627/Rn Letda Inf. Matias Modok.,Kapolsek Lobalain Iptu I Nyoman Swasta.,Camat Lobalain Nusry Zacharias, SE.,Kadis Depag Bapak Marten Nenobais. S.pd.,Kepala Desa Kuli, Bapak Junus O. Dillak.,Bapak dan Ibu Ketua Majelis Klasis Lole.,Tokoh Agama Dan Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya Bupati Rote. Ndao, mengucapkan terimakasih atas sambutanya digereja GMIT Sion Kuli Kecamatan Lobalain.
“Kita harus bekerja dan berdoa kalau sehingga bisa terwujud keinginan kita, Gereja harus meningkatkan mutu dalam ibadah. Pemimpin gereja harus mampu melayani masyarakat, Jemaat dengan dedikasi yang sangat tinggi karena Jemaat adalah bagian yang tak terpisah dari masyarakat karena gereja punya jamaah pemerintah punya masyarakat sehingga di mana dibilang pemerintah dan gereja adalah satu adalah mitra yang saling mendukung kami pemerintah tidak pernah mengadakan satu ibadah diingatkan supaya anak-anak kita boleh ikut perkembangan.”pungkasnya.
“Kita saling menghormati terhadap orang tua kadang-kadang sudah sangat berbahaya anak-anak kita menjadi anak-anak yang bermartabat harus takut akan Tuhan maka dia akan menjadi anak-anak yang sangat luar biasa.
“Kiranya persidangan ini harus dimaknai upaya peningkatan pelayanan dari gereja masih di timur sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan yang secara bersama-sama melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat.
Bupati juga menambahkan kematian ibu dan anak bukan tugasnya pemerintah saja tetapi kita tugas bersama dengan Gereja yaitu pendeta supaya selalu ada di tengah-tengah untuk memberikan edukasi yang baik kepada jemaatnya supaya mereka untuk paham bahwa kalau memang untuk pencegahan samping dan kematian ibu dan anak datang lagi.
“Ditempat-tempat kesehatan yang sudah tersedia tempat kesehatan yang terdekat supaya dapat pelayanan supaya kita harus menekan angka Shanti ini karena tuntutan itu kita harus 2024 ini harus 16% dan tahun-tahun ke depan harus 0%.”tutupnya..
rossa

