Dandim 1602/Ende Hadiri Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024

Gentra News NTT – Ende/Ende Utara – Dalam rangka pengamanan menjelang pemilu Legislatif pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Dandim 1602/Ende Letkol Kav I Nengah Pendi Ristanto,S.T, hadiri kegiatan Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 yang dilaksanakan serentak seluruh wilayah Indonesia dan Simulasi Sistem Pengamanan Kota Dalam Rangka Pengamanan Pemilihan Umum Tahun 2023-2024 Tingkat Kabupaten Ende bertempat di lapangan Pancasila Ende, Jln. Soekarno Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Selasa (17/10/2023).

Hadir dalam gelar Dandim 1602/Ende, Letkol Kav I Nengah Pendi R, ST, Ketua DPRD Ende, Fransiskus Taso, S. Sos, Wakil Bupati Ende, Erikos Emanuel Rede, Wakil Kepala Pengadilan Negeri Ende Anak Agung Ngurah Budi Darmawan, SH., MH, Wakapolres Ende, AKP Ahmad, SH, Kasat Intel Kajari Ende, Para Perwira Kodim 1602/Ende, Para Perwira Polres Ende, Danpos TNI AL Ende, Danpos TNI AU Ende, Letda Kes Arfan Ariwijaya, Para pimpinan OPD lingkup Setda Ende

Amanat Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang dibacakan oleh Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni M, SH.,S.I.K.,MH dalam kesempatan tersebut mengatakan;
Apel gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarpras Operasi Mantap Brata 2023-2024, sehingga Pemilu 2024 diharapkan dapat terselenggara dengan aman dan lancar.

Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi terbesar yang akan menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia dan sekaligus menjadi titik penentuan masa depan bangsa. Hal ini sebagaimana penyampaian Presiden Joko Widodo bahwa, “Tahun 2024 adalah momen politik yang sangat penting, karena kita menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar dan secara serentak dalam tahun yang sama. Ini pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa kita, masa depan negara kita” Melihat pentingnya hal tersebut, maka seluruh komponen bangsa tentunya harus berpartisipasi penuh guna menyukseskan Pemilu 2024. Terlebih lagi, Pemilu 2024 memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak dengan rentang waktu yang berdekatan, wilayah yang luas, geografis yang beragam, serta melibatkan jumlah pemilih yang besar.

Oleh sebab itu, guna mengamankan Pemilu 2024 maka Polri didukung TNI, Instansi terkait dan Mitra Kamtibmas lainnya menggelar “Operasi Mantap Brata Tahun 2023-2024”. Operasi ini dilaksanakan selama 2 hari sejak 19 Oktober 2023 s.d. 20 Oktober 2024 yang diikuti oleh 261.695 personel di seluruh Indonesia guna mengamankan seluruh tahapan pemilu.

Polri juga telah membentuk pola pengamanan sistem wilayah/zonasi bagi personel Korps Brimob Polri dan Dalmas Nusantara, dimana untuk Korps Brimob Polri terbagi dalam 4 wilayah sedangkan untuk Dalmas Nusantara terbagi dalam 7 zonasi. Bukan hanya itu, Polri juga menyiapkan 2.000 personel Brimob Power on Hand Kapolri serta 8.500 personel Dalmas Nusantara yang siap dimobilisasi kapanpun dan dimanapun ke seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai dukungan terhadap Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri juga menggelar Operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 untuk membangun narasi besar “Persatuan dan Kesatuan, serta Kemajuan Bangsa Diatas Kepentingan Kelompok” guna mengantisipasi polarisasi akibat berita hoaks, isu SARA, propaganda firehose of falsehood dan black campaign yang dilengkapi dengan Satgas Anti Money Politics serta Satgas Pemilu Damai.

Sebagai pusat kendali, koordinasi, komunikasi dan informasi (K3I), Operasi ini akan didukung oleh Command Center di tingkat Mabes Polri sampai dengan Polda jajaran. Melalui dukungan sarpras modern dan berbagai fitur yang ada, diharapkan Command Center mampu mengintegrasikan data maupun informasi, sehingga seluruh personel pengamanan di lapangan dapat terorganisir secara terpadu dari pusat hingga daerah.

Operasi Mantap Brata 2023-2024 tentunya diiringi dengan penguatan strategi komunikasi publik untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, ikut berpartisipasi dalam menjaga stabilitas kamtibmas pada Pemilu 2024, serta agar masyarakat mengetahui berbagai upaya pengamanan yang telah kita lakukan.

Berdasarkan indeks kerawanan Pemilu Bawaslu, terdapat 5 Prov. dan 85 Kab/Kota berkategori Kerawanan Tinggi, serta berdasarkan indeks kerawanan Pemilu Tahap III Polri terdapat 2 Prov. dan 1 Kab/Kota berkategori Sangat Rawan. Bagi wilayah yang tergolong Kerawanan Tinggi dan Sangat Rawan, segera lakukan langkah antisipasi. Sedangkan bagi wilayah lainnya, jangan under estimate dengan tetap mempersiapkan pengamanan sebaik mungkin.

Terus lakukan mapping potensi konflik sosial secara detail di wilayahnya masing-masing dan selesaikan potensi konflik tersebut hingga ke akar masalah. Apabila terdapat konflik yang sudah mengganggu stabilitas kamtibmas, maka pastikan penggunaan kekuatan dilakukan secara tepat sesuai SOP dengan memegang teguh asas proporsionalitas, legalitas, akuntabilitas serta nesesitas.

Khusus terkait bencana alam, koordinasikan dengan TNI, BNPB, BMKG, Basarnas dan stakeholder lainnya guna memetakan daerah rawan, sehingga bencana dapat dimitigasi. Siapkan pula rencana antisipasi bekerjasama dengan penyelenggara pemilu, Apabila nantinya terdapat situasi bencana alam di suatu daerah seperti contohnya mempersiapkan fasilitas pencoblosan di lokasi pengungsian.

Terorisme juga harus menjadi perhatian serius. Pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terdapat 6 aksi serangan teror dan ini tidak boleh terjadi di Pemilu 2024. Terlebih saat ini perang antara Hamas dengan Militer Israel sedang bereskalasi, dimana hal ini dapat berdampak terhadap situasi di Indonesia.

Optimalkan preventive strike agar pelaku teror berhasil ditangkap sebelum melancarkan aksinya, sehingga kita bisa memastikan tidak ada letupan sekecil apapun pada Pemilu 2024.
Selanjutnya terkait tindak pidana pemilu, lakukan koordinasi dan kolaborasi antar pilar Sentra Gakkumdu, agar penanganan pelanggaran serta penyelesaian tindak pidana pemilu dapat dilakukan secara profesional serta transparan, sehingga mendapatkan legitimasi dari masyarakat.

Pada kesempatan yang penuh semangat dan kebersamaan ini, terdapat penekanan untuk dipedomani serta dilaksanakan sebagai berikut:

  1. Tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME dan semoga tugas pengamanan ini menjadi ladang amal ibadah bagi kita semua
  2. Pastikan kesiapan perlengkapan pribadi, sarpras dan fasilitas penunjang lainnya, sehingga dapat mendukung pelaksanaan operasi
  3. Laksanakan pengamanan dengan penuh rasa tanggung jawab, humanis dan profesional sesuai SOP dengan menerapkan buddy system guna menjamin keselamatan personel
  4. Pimpinan di setiap tingkatan harus terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan melekat kepada anggotanya masing-masing
  5. Lakukan pengaturan jadwal pengamanan, sehingga kesehatan personel selalu dalam kondisi yang prima. Hal ini penting, mengingat operasi yang kita laksanakan cukup panjang dan Pemilu 2024 dilakukan secara serentak
  6. Kedepankan komunikasi publik dan upaya cooling system, agar masyarakat berpartisipasi penuh dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024 dan terhindar dari polarisasi
  7. Meningkatkan sinergisitas dan soliditas antar seluruh personel pengamanan maupun stakeholder terkait, karena hal tersebut adalah kunci utama keberhasilan operasi. Peserta apel dan para hadirin yang berbahagia,

Selamat bertugas kepada seluruh personel yang terlibat. Mari bersama-sama kita amankan Pemilu 2024, demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 yang kita cita-citakan bersama.

Dalam kesempatan terpisah Dandim 1602/Ende Letkol Kav I Nengah Pendi R., S.T, menekankan pentingnya kerjasama antara TNI, Polri, KPU, Bawaslu, dan pihak terkait lainnya untuk menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. “Kami, TNI, berkomitmen untuk mendukung penyelenggaraan pemilu yang aman dan demokratis. Ini adalah tanggung jawab bersama kita semua,” kata Letkol Kav I Nengah Pendi R., S.T,

Pendim 1602/Ende

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *