Gentra News NTT – Ende/Wewaria, Bertempat Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Dandim 1602/Ende Letkol Kav I Nengah Pendi Ristanto, S.T hadiri Upacara Bendera Merah Putih Dalam Rangka Peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Kabupaten Ende Tahun 2023, Sabtu (25/11/2023).
Hadir Dalam Kegiatan Bupati Ende, Drs. H Djafar H Achmad, MM, Dandim 1602/Ende, Letkol Inf I Nengah Pendi Ristanto S.T, Wakil Bupati Ende, Erikos Emanuel Rede, Ketua DPRD Kab. Fransiskus Feri taso S.Sos, Asisten Satu Setda Ende, Dahlan S.Ip, Kabag Kesbangpol Ende, Gabrial Dala, SE, Kadis P dan K Kabupaten Ende, Matildis Mensi Tiwe, SE, M.Akt, Ketua PGRI Kab. Ende Yohanes Albinus, Dirut PDAM, Yustinus Sani SE, Danramil 1602/Ende, Letda Inf Kristianus Sina, Kapolsek Wewaria, Ipda Dantje Dima, Camat Wewaria, Ynuarius Mari, Para Tokoh Kecamatan Wewaria, Para Pelajar SD, SMP dan SMA Se Kecamatan Wewaria
Berikut Amanat pembina upacara (Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan Teknologi) yang dibacakan oleh Bupati Ende, Drs. H Djafar H Achmad, MM
Ibu dan Bapak guru di seluruh Indonesia yang senantiasa saya banggakan,
Tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua. Tapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya.
Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nahkoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir.
Pada tahun pertama Merdeka Belajar, kita menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.
Lalu di tahun berikutnya, kita meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.
Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Selanjutnya, terobosan besar kita hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.
Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
Ibu dan Bapak guru yang saya hormati,
Semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.
Di Akhir, Dandim 1602/Ende Letkol Kav I Nengah Pendi Ristanto, S.T mengucapkan “Selamat Hari Guru Nasional tahun 2023 dan kepada para guru di seluruh tanah air, semoga dedikasi dan pengabdian kalian menjadi penerang bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
(Pendim 1602/Ende)