Gentra News Bali – Sawan, Senin 19 Agustus 2024 – Komandan Distrik Militer (Dandim) 1609/Buleleng, Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos., M.I.P., menjadi narasumber dalam kegiatan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Buleleng yang berlokasi di Desa Bungkulan, hari ini. Kuliah umum tersebut mengangkat tema MENCIPTAKAN GENERASI YANG BERKARAKTER DAN UNGGUL DI ERA SOCIETY 5.0 dengan materi Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara”.
Hadir dalam kegiatan sebagai berikut :
- Dandim 1609/Buleleng (Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P)
- Ketua STIKes Buleleng (Dr.NS.I Made Sundayana,S.kep.,M.Si)
- Danramil 1609-09/Sawan (Kapten Inf. Made Subur Gunung Mas)
- Mahasiswa STIKes Buleleng berjumlah 96 orang
Adapun kegiatan sebagai berikut :
- Pukul 12.20 Wita Dandim 1609/Buleleng (Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P) tiba di STIKES Buleleng di sambut oleh Ketua STIKes Buleleng (Dr.NS.I Made Sundayana,S.kep.,M.Si)
- Pukul 12.23 Wita Dandim 1609/Buleleng (Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P) menuju ruang transit
- Pukul 13.00 Wita Dandim 1609/Buleleng (Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P) menuju Gedung SBCC untuk memberikan materi
- Pukul 14.00 Wita melaksanakan kegiatan Sesi Tanya Jawab
- Pukul 14.15 Wita melaksanakan Penyerahan Sertifikat.
- Pukul 14.20 Wita melaksanakan Foto bersama.
- Pukul 14.20 Wita Dandim 1609/Buleleng (Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P) selesai memberikan materi
Dandim 1609/Buleleng (Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P) dalam Dalam pemaparannya, Letkol Kav Angga Nurdyana menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai toleransi dan nasionalisme sebagai upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa intoleransi adalah sikap atau perilaku yang menolak keberadaan perbedaan, baik itu dari segi agama, ras, etnis, maupun pandangan hidup, yang dapat berujung pada diskriminasi atau konflik. Sementara itu, radikalisme diartikan sebagai pandangan ekstrem yang berupaya mengubah struktur sosial atau politik secara mendalam dengan cara kekerasan.
Selain itu juga membahas tentang ancaman terorisme, yang menurutnya adalah penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk mencapai tujuan politik, ideologis, atau agama tertentu dengan cara menciptakan ketakutan di masyarakat. “Pentingnya peran seluruh warga negara dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah negara, terutama di tengah ancaman ideologi radikal yang terus berkembang.
Pembahasan isu-isu strategis global seperti dampak perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Hamas, hingga ancaman perang modern seperti proxy war dan perang pola pikir. Dandim 1609/Bll (Letkol Kav Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P) mengajak mahasiswa untuk terus membangun kompetensi diri dengan tetap menjaga karakter jiwa Pancasila, dalam upaya menuju generasi Indonesia Emas 2045.
Dengan adanya materi ini, diharapkan para mahasiswa baru semakin memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta memiliki kesadaran yang lebih tinggi dalam upaya bela negara yang dilandasi oleh cinta tanah air.
Keberadaan Pancasila, satu-satunya azas kehidupan berbangsa, idiologi dan Dasar Negara Republik Indonesia yang harus dipertahankan bersama. Dalam kehidupan yang sudah nyaman di alam yang sudah merdeka ini, terkadang kita terlalu khawatir tentang hal-hal yang sebenarnya tidak signifikan, cuma karena level kehidupan sudah naik, maka kebutuhan kebutuhan yang dulunya kebutuhan sekunder selalu menjadi kebutuhan pokok, ini yang lalu jangan membuat kita terlena, jangan lalu membuat kita kehilangan nilai-nilai dasar Pancasila, kehilangan nilai-nilai dasar kebangsaan kita, lupa bahwa sebagai bangsa kita perlu kuat dan sebagai anak-anak muda generasi penerus harus mengerti itu.
Dandim 1609/Buleleng (Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P) menambahkan, Dengan negara yang semakin besar, maka seluruh kehidupannya akan semakin membaik, termasuk juga pertahanan keamanan dari itu, menjadi salah satu tolak ukur bahwa negara itu menjadi kuat baik secara militer maupun non militer.
Dalam pembekalan Wawasan Kebangsaan Dandim 1609/Buleleng (Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos.,M.I.P) menjelaskan Bela Negara memiliki peran yang vital, untuk mewujudkan keutuhan bangsa dalam mewujudkan tujuan nasional Negara Indonesia. Kondisi terkini juga sempat diulas, dimana Indonesia mengalami krisis dimensional yang mengancam integritas bangsa dan negara.
Pudarnya rasa nasionalisme ini diakibatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat akan wawasan kebangsaan semakin minim. Kami tidak menginginkan, rasa cinta tanah air anak bangsa dilakukan dengan cara–cara yang salah, cara yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD’45, maka dari itulah harus diarahkan sejak dini, agar nantinya para generasi muda ini, dapat benar benar menjadi generasi yang benar benar siap menjadi bangsa Pemenang.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan mahasiswa STIKes Buleleng semakin memahami pentingnya kontribusi mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta tumbuhnya kesadaran bela negara yang kokoh.
Rossa