Gianyar – Suasana kebersamaan dan semangat persatuan tampak begitu kental di Lapangan Alun-alun Gianyar, Kamis (4/9/2025). Ribuan masyarakat lintas agama bersama para pemimpin daerah hadir dalam kegiatan Doa Kebangsaan Lintas Agama serta Deklarasi Damai yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar. Kegiatan monumental ini menjadi momentum penting untuk memperteguh komitmen kebangsaan, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama menjelang Indonesia Emas 2045.
Acara dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Kabupaten Gianyar, mulai dari Bupati Gianyar I Made Mahayastra, S.TP., Par., M.A.P., Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, S.H., hingga jajaran Forkopimda. Dari unsur TNI, hadir langsung Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Rizal Wijaya, S.H., M.I.P., bersama jajaran Kodim 1616/Gianyar yang juga menurunkan 60 personel untuk mendukung kelancaran pengamanan. Kehadiran Dandim menjadi sorotan penting karena menegaskan peran TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kerukunan masyarakat.
Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan doa, dan laporan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gianyar. Dalam laporannya, Kemenag Gianyar menekankan dasar hukum dan semangat kegiatan ini, yakni untuk memperkuat kerukunan umat beragama, menindaklanjuti hasil Silatnas Forum Kerukunan Umat Beragama, serta menjaga kondusifitas daerah.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan Deklarasi Damai oleh Ketua FKUB Kabupaten Gianyar, yang kemudian disusul doa lintas agama oleh enam tokoh agama. Deklarasi berisi enam poin penting, di antaranya menegaskan nasionalisme, menjaga kemajemukan sebagai rahmat bangsa, mengantisipasi potensi intoleransi, meningkatkan solidaritas, memperbanyak dialog antarumat beragama, hingga memperkuat sinergi pemerintah, aparat keamanan, tokoh agama, dan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Rizal Wijaya, S.H., M.I.P., menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya menjaga persatuan bangsa. Ia menegaskan bahwa TNI selalu berkomitmen mendukung pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat dalam menjaga kedamaian.
“Doa kebangsaan lintas agama ini adalah momentum yang sangat berharga. Di tengah kemajemukan, kita harus semakin solid menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kodim 1616/Gianyar bersama seluruh jajaran akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah, Polri, tokoh agama, dan masyarakat untuk memastikan Gianyar tetap aman, damai, dan rukun. Persatuan adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Dandim.
Lebih jauh, Dandim juga menekankan bahwa kegiatan seperti ini selaras dengan semangat TNI, yaitu selalu hadir di tengah-tengah rakyat dan menjadi bagian dari solusi dalam menjaga harmoni kehidupan berbangsa. Baginya, kerukunan umat beragama adalah pilar penting dalam menjaga kedaulatan negara.
Pengamanan kegiatan berjalan kondusif berkat dukungan personel gabungan yang terdiri atas 60 prajurit Kodim 1616/Gianyar, 30 personel Polres Gianyar, 40 anggota Satpol PP Kabupaten Gianyar, serta 30 pecalang dari berbagai kecamatan. Kehadiran aparat keamanan yang solid menunjukkan kesiapan semua pihak dalam memastikan jalannya acara yang dihadiri lebih dari 2.000 orang tersebut berlangsung aman dan tertib.
Masyarakat Gianyar yang hadir tampak antusias mengikuti jalannya acara. Mereka merasa bangga karena bisa menyaksikan langsung kebersamaan para tokoh lintas agama, pejabat daerah, hingga aparat keamanan. Kehadiran Dandim 1616/Gianyar bersama jajarannya pun memberikan rasa aman sekaligus pesan kuat bahwa TNI selalu berdiri di garis depan untuk menjaga persatuan bangsa.
Dengan terselenggaranya kegiatan doa kebangsaan dan deklarasi damai ini, Gianyar kembali meneguhkan diri sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan cinta tanah air. Semangat ini diharapkan menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia dalam menjaga kerukunan umat beragama demi mewujudkan Indonesia yang damai, maju, dan sejahtera.
(Pendim1616/Gianyar)