NTT-Kefamenanu., Komitmen menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan kembali ditegaskan oleh Dandim 1618/TTU, Letkol Arm Didit Prasetyo Purwanto, S.E. Rabu 27/8/2025., ia turun langsung menemui masyarakat tua adat Inbate dalam sebuah pertemuan di Kantor Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten TTU. Dialog terbuka ini menjadi wadah untuk mendengar aspirasi dan keluhan warga pasca insiden penembakan di Patok Provinsi 36, perbatasan RI–RDTL.
Dandim 1618/TTU Letkol Arm Didit Prasetyo Purwnato S.E., Bersama Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, Letkol Arh Reindi Trisetyo Nugroho, Wakil Ketua DPRD TTU Agustinus Siki, Ketua Komisi I DPRD TTU Joni Tulasi, anggota Komisi I DPRD TTU Melki Lopes, serta para tokoh adat setempat. Kehadiran para pemangku dan Keterlibatan seluruh elemen ini menjadi bukti komitmen bersama untuk menciptakan suasana kondusif di perbatasan.
Dalam kesempatan itu, Letkol Arm Didit Prasetyo P. menegaskan bahwa TNI akan terus mengantisipasi setiap potensi gangguan dan memastikan kenyamanan masyarakat, khususnya di Desa Inbate. “Kami hadir untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga, sekaligus mencegah terulangnya insiden serupa. Semua pihak harus menjaga kebersamaan agar perbatasan tetap aman,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kondusifitas. Setiap proses penyelidikan maupun penyidikan yang tengah dilakukan, kata Dandim, harus dihormati bersama. “Kita perlu menyamakan persepsi dan menghindari sikap provokatif. Dengan kebersamaan, insiden seperti ini tidak akan terulang lagi,” tambahnya.
Lebih jauh, Dandim 1618/TTU menyampaikan bahwa arahan Pangdam dan Danrem jelas, rangkul masyarakat, jaga soliditas, dan jadikan keamanan sebagai tanggung jawab bersama. “Keutuhan NKRI adalah tanggung jawab kita semua, TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga masyarakat adat. Apa yang dibahas hari ini akan kami teruskan ke komando atas dan pemerintah daerah,” tegasnya.
Dandim 1618/TTU juga membuka ruang bagi masyarakat tua adat untuk menyampaikan unek-unek secara terbuka. Menurutnya, aspirasi yang jujur dari masyarakat adalah bekal penting bagi pemerintah dan TNI untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. “Satgas di lapangan selalu berkomitmen melaksanakan tugas pokok dengan baik, tanpa pernah berniat merugikan masyarakat sendiri,” ungkapnya.
Di akhir pertemuan, Dandim 1618/TTU mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menjaga situasi tetap damai. “Mari kita jaga perbatasan ini dengan hati dan kebersamaan. Masyarakat dan TNI adalah satu kekuatan, dan hanya dengan bersatu kita bisa menjaga kondusifitas wilayah demi NKRI yang kuat,” pungkasnya.
(PENDIM 1618/TTU)