Gentra.co.id Bali – Buleleng, Bali – Danramil 1609-06/Banjar, Kapten Inf Made Suparsana, didampingi Babinsa Desa Kaliasem, Koptu Wayan Sarna, melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama anggota subak se-Desa Kaliasem di Balai Subak Enjung Sangyang, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini bertujuan mendukung upaya menuju swasembada pangan di wilayah tersebut. ( Minggu, 19/I/25)
Dalam pertemuan yang berlangsung pukul 12.30 WITA, Kapten Made Suparsana menyampaikan pentingnya sinergi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan. “Kami sangat mengapresiasi semangat warga subak di Desa Kaliasem dalam mempertahankan lahan pertanian, meskipun menghadapi berbagai kendala. Kami akan berupaya membantu mencarikan solusi bersama,” ujar Danramil.
Desa Kaliasem memiliki empat subak yang menjadi tumpuan produksi pangan, yaitu:
Subak Enjung Sangyang dengan luas lahan 38,06 hektar, Subak Bunut Panggang luas lahan 2 hektar, 41 are, Subak Asah luas lahan 8,35 hektar, Subak Kampung Baru luas lahan 8,75 hektar
Namun, potensi pertanian di Desa Kaliasem menghadapi tantangan serius, khususnya masalah pengairan pasca-musim kemarau. Sumur bor yang menjadi sumber utama pengairan terkendala biaya operasional tinggi akibat penggunaan solar dan susahnya mendapatkan solar. Akibatnya, pengairan tidak lancar, dan beberapa subak mengalami gagal panen.
Kelian Subak Enjung Sangyang, Gede Kertia, S.Pd, mengungkapkan keprihatinannya. “Dulu lahan kami mencapai 58 hektar, tapi sekarang hanya tersisa 38,06 hektar karena banyak yang beralih fungsi menjadi perkebunan akibat masalah air,” katanya.
Para petani berharap pemerintah dapat membantu pengairan berbasis tenaga listrik untuk sumur bor dengan menambahkan sistem mesin yang ada berbasis listrik guna mengurangi biaya operasional dan memastikan pasokan air tetap lancar.
Dalam kesempatan tersebut, Danramil berjanji akan menyampaikan aspirasi para petani kepada pihak terkait. “Kami akan mengupayakan agar kendala ini dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah dan instansi terkait. Semoga dengan adanya solusi yang tepat, produksi pangan di Desa Kaliasem dapat kembali optimal,” ujar Kapten Suparsana.
Rossa