Danramil 1621-01/Kota Soe: Meningkatkan Kesadaran dan Kemampuan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan.

Pada hari Senin, 4 Agustus 2025, pukul 09.30 WITA, telah dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penguatan deteksi dini konflik sosial berdimensi keagamaan di Hotel Jati Asih, Jalan Gaja Mada, Kelurahan Cendana, Kecamatan Kota SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 25 orang, termasuk tokoh agama, pimpinan organisasi masyarakat, dan pejabat pemerintah.

Pejabat yang hadir sebagai berikut :
Kepala Kantor kementrian Agama Kab TTS. Agus Nggiku Spd M.M., Dandim 1621/TTS. Di wakili oleh Danramil 1621-01 SoE Kapten inf Gunawan Budi Haryanto., Kapolres TTS fi Wakili oleh Plt kasat bimas AKP I made wijaya., Ketua NU H. edy prasetio., Ketau Muhamadya H. Hudri Chanra.SPd, Ketua majelis ulama kab TTS H.Mohamad Golkar Arifudin., Ketua Dewan mesjid kab TTS muhamad Uba., Ketua MUI amnuban timur Burhan Nogo., Para kepala KUA se kab TTS dan penyuluh Agama Islam.

FGD ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan deteksi dini konflik sosial berdimensi keagamaan, mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu konflik sosial berdimensi keagamaan, dan mengembangkan strategi pencegahan dan penanganan konflik sosial berdimensi keagamaan.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan, Agus Nggiku, S.Pd, M.M, menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan keharmonisan sosial di masyarakat. “Kita harus memiliki sistem informasi yang sensitif dan responsif terhadap perubahan sosial dan masyarakat,” ujarnya.

Materi yang dibahas dalam FGD ini meliputi dimensi dan indikator konflik sosial, skema analisis konteks konflik sosial, analisis kualitas informasi konflik, analisis pemetaan risiko konflik, dan analisis pemangku kepentingan konflik.

Danramil 1621-01/Kota Soe Kapten Inf Gunawan B. Haryanto juga membawakan beberapa materi sebagai berikut:
– Dimensi dan indikator konflik sosial di Kabupaten Timor Tengah Selatan, termasuk dimensi kebangsaan dan keagamaan
– Skema analisis konteks konflik sosial, termasuk rencana taktis dan peran mediator
– Analisis kualitas informasi konflik, termasuk sumber informasi primer dan kualitas informan
– Analisis pemetaan risiko konflik, termasuk risk map dan indikator positive peace
– Analisis pemangku kepentingan konflik, termasuk stakeholder map dan klasifikasi pemangku kepentingan

Dengan kehadiran Danramil 1621-01/Kota Soe dalam kegiatan ini, TNI menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sinergi dengan Kementerian Agama dan pihak lainnya dalam mencegah konflik sosial berdimensi keagamaan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan aman, dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan deteksi dini konflik sosial berdimensi keagamaan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. (Pendim1621)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *