Belu, NTT – Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, S.E., M.M., menggelar tatap muka bersama para Veteran Kabupaten Belu dalam sebuah forum silaturahmi yang berlangsung penuh kehangatan dan semangat kebangsaan. Acara ini digelar di Aula Dharma Andika Makodim 1605/Belu, Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Atambua Kota, Kabupaten Belu, pada Rabu, 9 Juli 2025, mulai pukul 09.30 WITA dan dihadiri sekitar 230 orang peserta.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dandim 1605/Belu Letkol Arh. Andi Yunus, S.Ip., Tokoh Pejuang Eks Timor-Timur Bapak Siku Tavares, Partisan Bapak Januario Moreira, Koordinator Barisan Pembela Martabat Kehormatan dan Hak Veteran RI (BPMKH-VRI) Bapak Yosef Fernandez, para Koordinator Ranting Veteran se-Kabupaten Belu, tokoh pemuda, aktivis, dan perwakilan media.
Dalam sambutannya, Danrem 161/WS menegaskan pentingnya penertiban data administrasi veteran, guna memastikan setiap pejuang sejati memperoleh penghargaan yang layak atas jasa-jasanya kepada bangsa. Ia menggarisbawahi perlunya kehadiran rekan-rekan veteran dalam upacara penghormatan terakhir bagi sesama veteran yang meninggal dunia, sebagai wujud penghargaan dan solidaritas.
> “Saya hadir di sini untuk meluruskan dan merapikan kembali berbagai persoalan terkait status dan administrasi Veteran. Sangat tidak etis jika ada yang mengaku Veteran tanpa pernah berada di medan tempur. Jika ada manipulasi data atau SK yang digadaikan, silakan laporkan kepada pihak berwajib,” tegas Brigjen TNI Joao.
Ia juga mendorong bagi para pejuang yang belum mendapatkan pengakuan resmi sebagai Veteran agar segera mendaftarkan diri melalui Kodim dan Minvet, sehingga hak-hak mereka dapat diperjuangkan secara layak.
Pernyataan Danrem tersebut mendapat respons positif dari para tokoh yang hadir. Bapak Januario Moreira, salah satu Partisan, menyampaikan keprihatinan atas belum maksimalnya pengakuan terhadap para pejuang sejati. Ia meminta agar upaya perbaikan administrasi terus dikawal dengan tegas untuk mencegah penyimpangan.
Hal senada diungkapkan oleh tokoh masyarakat eks Timor-Timur, Bapak Siku Tavares, yang menyarankan agar kepemimpinan Veteran di Kabupaten Belu diperkuat kembali, mengingat jumlah pejuang di wilayah tersebut mencapai sekitar 8.000 orang dan membutuhkan perhatian serta kontrol yang lebih baik.
Acara juga diisi dengan sesi tanya jawab yang membahas pengalaman operasi militer tahun 1975–1976, status keanggotaan Veteran, serta dugaan manipulasi data yang masih terjadi. Suasana forum berlangsung terbuka dan hangat, menunjukkan semangat kolektif untuk memperjuangkan hak-hak para pejuang.
Setelah sesi foto bersama, kegiatan resmi ditutup pada pukul 12.10 WITA dalam keadaan tertib, aman, dan lancar. Usai acara, Danrem 161/Wira Sakti melanjutkan kunjungan kerjanya menuju Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu.