Gentra News Bali – Polda Bali, Polres Bangli
Polres Bangli pada hari Selasa tanggal 26/9/2023 menerima pengaduan masyarakat bahwa telah terjadi satu orang warga dari Banjar Taksu Batur Kintamani hilang dan diduga tenggelam diperaiaran Danau Batur.
Adapun identitas korban I NYOMAN SUDAYA Laki, 32 th, Hindu, Swasta, almt. Br. Taksu, Ds. Batur Selatan, Kec. Kintamani, Kab. Bangli.
Saksi saksi
- I KADEK ANDIASA, Laki, 19 th, Hindu, Tani, almt. Br. Taksu, Ds. Batur Selatan, Kec. Kintamani, Kab. Bangli. Tlp. 085738885931.
- I KETUT SUKIARTA, Laki, th, Hindu, Swasta, almt. Br. Kerta Budi, Ds. Batur Selatan, Kec. Kintamani, Kab. Bangli.
Kronologis berawal Pada hari Selasa tgl 26 September 2023 sekira pukul 02.00 wita saksi 1 I KADEK ANDIASA menerima pesan melalui watshap dari korban bahwa saksi 1 beserta keluarga disuruh untuk menjemput korban di Pancoran solas seked, namun saksi 1 melihat pesan watshap tersebut pada pukul 07.00 wita, setelah itu saksi bersama keluarga langsung menuju Pancoran solas seked, sesampai di lokasi saksi 1 bersama keluarga bersama-sama mencari korban dan hanya menemukan 1 unit sepeda motor Yamaha mx di parkiran Pancoran solas milik korban, tas korban dan pakaian korban di tepi danau namun korban sampai saat itu belum ditemukan, pukul 09.00 wita pihak keluarga melaporkan ke petugas kepolisian, setelah itu pihak kepolisian bersama tim basarnas, Direktorat Polair Polda Bali melakukan pencarian sampai pukul 18.00 wita namun samapai saat ini korban belum ditemukan dan pencarian akan dilanjutkan besok mengingat waktu sudah malam.
Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 27/9/2023 mulai pukul 08.00 wita, pencarian dilanjutkan dipimpin Kasat Polair Polres Bangli Iptu Wayan Suyasa dan dipantau Waka Polres Bangli Kompol Nyoman Gatra, Sh., Mh, pencarian dibantu bersama Basarnas dsn Direktorat Polair Polda Bali dengan menyisiri danau dugaan korban tenggelam dan pada pukul 13.35 Korban dspat ditemukan dikedalaman kl 12 Meter danau sudah dalam keadaan meninggal selanjutnya diangkat dengan tali selanjutnya korban diidentifikasi nihil ditemukan tanda tanda kekerasan dalam korban dsn keluarga menerima sebagai musibah dan korban langsung di kubur karena di banjar adat ada kegiatan Adat setempat. “jelas Iptu Wayan Suyasa.
Rossa