Gentra News Bali-Klungkung, Sebagai salah satu kota seni dan budaya, kabupaten Klungkung memang memiliki segudang seniman-seniman dengan karya seni yang luar biasa.
Dari tangan-tangan terampil mereka, telah banyak di hasilkan berbagai karya mengagumkan dan menjadi bagian penting dalam kebudaya
dan adat bagi umat Hindu, khususnya, salah satunya karya seni gambelan ( gong ).
Demikian di sampaikan Babinsa Tihingan Sertu I Putu Agustana saat sambang di rumah bapak I Wayan Sukayasa ( 78 tahun ) yang
merupakan salah satu pengerajin gong yang ada di wilayah binaannya, Senin ( 21/08/23 ).
Menurut Sertu Putu, gamelan ( gong ) yang di buat di desa Tihingan ini memang memiliki ciri khusus dengan suara yang enak di dengar dan di nikmati, sehingga produksi gong Tihingan banyak di minati.
Selain sambung silahturahmi, kehadirannya ini juga sebagai bentuk perhatian dan kepedulian diri nya untuk selalu mendukung
dan memotivasi kreatifitas dan usaha-usaha warga di wilayah binaan, “ungkapnya.
Selaku Babinsa, dirinya siap untuk membantu memberikan informasi maupun promosi kepada masyarakat lain yang memerlukan
gambelan untuk dapatnya berkunjung dan memesan di desa Tihingan ini, “imbuhnya.
Sementara itu, bapak Wayan Sukayasa sangat menyambut hangat dan positif kehadiran Babinsa di kediamannya.
Menurutnya, keahlian untuk membuat gambelan ( Gong ) di desa Tihingan ini merupakan warisan yang sudah turun temurun.
Sepeti halnya diri nya yang sudah menggeluti kerajinan ini puluhan tahun dan merupakan warisan dari keluarganya, “jelasnya.
Tihingan sudah menjadi destinasi dan iconic gambelan ( gong ) sehingga tidak hanya warga lokal, namun banyak wisatawan mancanegara tertarik memesan gong ini untuk di bawa ke negaranya, “terangnya.
Dengan stabilnya situasi dan kondisi dari pandemi Covid 19 yang sangat berdampak pada usahanya ini, saat ini produksi sudah mulai berjalan normal dan besar harapannya pesanan-pesanan kerajinan gong desa Tihingan ini akan semakin ramai kedepannya, “tutupnya. ( Pendim 1610/Klungkung ).