Gentra News Bali-BADUNG – Pertemuan internasional, World Water Forum yang ke-10 akan dilaksanakan di Bali, pada 18-24 Mei 2024 mendatang. World Water Forum sendiri merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan dan penanganan masalah air yang diselenggarakan bersama oleh World Water Council dan Pemerintah Indonesia.
Sebagai rangkaian persiapan menjelang World Water Forum ke-10 nanti, Pemerintah Indonesia menggelar International Steering Committee Meeting dalam rangka persiapan agenda 2nd Stakeholders Consultation Meeting (2nd SCM) bertempat di ruang pertemuan Imperial 3-4 InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Rabu (11/10/2023).
Mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bali, Kepala Divisi Keimigrasian, Barron Ichsan hadir dan berpartisipasi dalam agenda International Steering Committee Meeting, dimana dalam World Water Forum yang ke-10, Kemenkumham yang dalam hal ini Direktorat Jenderal Imigrasi mendapat tugas di bidang VI meliputi Registrasi, Website dan Sistem Informasi.
Rapat dibuka secara langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono selaku Wakil Ketua Panitia Nasional Penyelenggaraan World Water Forum ke-10, dimana dalam kesempatan tersebut Menteri Basuki menyampaikan bahwa forum ini dapat dianggap sebagai salah satu tonggak terpenting menuju tahun 2030 dan seterusnya, yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan air bagi semua orang, dengan tema “Air untuk Kemakmuran Bersama” dan berkontribusi secara signifikan terhadap realisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Permasalahan yang teridentifikasi akan dilakukan melalui proses tematik, regional, dan
politik yang perlu didiskusikan, dimana dalam proses tematik, kami telah memutuskan untuk memiliki 6 subtema yakni Ketahanan
dan Kemakmuran Air, Air untuk Manusia dan Alam, Pengurangan dan Pengelolaan
Risiko Bencana, Tata Kelola, Kerjasama dan Hidro-diplomasi, Pembiayaan Air
Berkelanjutan, Pengetahuan dan Inovasi,” terang Basuki.
Dalam rapat tersebut juga membahas terkait persiapan dalam agenda 2nd Stakeholders Consultation Meeting (2nd SCM) yang akan digelar tanggal 12-13 Oktober 2023 di Bali, dimana hal ini akan menjadi ajang bagi para pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam proses politik, tematik, dan regional untuk mendiskusikan secara mendalam dalam process working group untuk menyusun agenda dan kerangka kerja World Water Forum ke-10 Tahun 2024.
Hal senada juga disampaikan Prof. Ir. Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan lebih lanjut mengenai kemajuan proses World Water Forum meliputi tematis, regional, dan politik.
“2nd SCM akan menjadi tempat bagi para pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam proses forum (Politik, Tematik, Regional) untuk menyampaikan hasil diskusi sementara dalam setiap kelompok kerja proses dan merancang forum mingguan dengan ide-ide yang lebih konkrit untuk
tindakan dan seterusnya,” jelas Dwikorita.
International Steering Committee Meeting tersebut turut dihadiri oleh President of the World Water Council, Mr. Loic Fauchon, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Dewan Gubernur World Water Council, Sekretaris Daerah Provinsi Bali beserta Anggota National Organizing Committee (NOC) World Water Forum ke-10.
Diharapkan melalui forum ini dapat mendorong peningkatan kualitas kebijakan nasional dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya air hingga skala tapak, juga agenda yang harus diprioritaskan dalam penyelenggaraan World Water Forum 2024 yakni upaya konservasi air, ketersediaan air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam berupa banjir dan kekeringan.
Rossa

