Gentra News NTT-SBD/Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi perselisihan antar sesama warga binaannya, Babinsa Koramil 01/Laratama Sertu Busairin bersama Aparatur Pemerintahan di Kantor Desa Mekar, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Rabu (23/10/2024).

- BOLA
- Food
- Gadgets
- Gosip
- Inspirations
- KEJATI
- KEMENKUMHAM
- KODAM 1/ BUKIT BARISAN
- Kodam IV/Diponegoro
- Kodam IX / Udayana
- Kodim badung
- Kodim Buleleng
- Kodim ende
- Kodim Gianyar
- Kodim Jembrana
- kodim sumbawa barat
- Kodim Tabanan
- Kodim TTU
- Korem 161/Wira Sakti
- Korem 162/Wira Bhakti
- Korem 163/Wira Satya
- KRIMINAL
- LIFESTYLE
- Pemda Alor
- PEMDA BADUNG
- PEMDA BULELENG
- Pemda Ende
- PEMDA JEMBRANA
- PEMDA KARANGASEM
- PEMDA KLUNGKUNG
- Pemda Kupang
- Pemda Lombok Tengah NTB
- PEMDA TABANAN
- PERISTIWA
- POLDA BALI
- Polda Jatim
- POLDA NTB
- POLDA NTT
- Polres badung
- Polres Ende
- Polres Karangasem
- Polres Kupang
- Polres Lombok Timur
- polres lombok utara
- Polres Malang
- Polres Tabanan
- Polresta Denpasar
- Polresta Kupang Kota
- POLRI
- PROVINSI BALI
- Reviews
- Software
- TECH
- Technology
- TNI AD
- TNI AL
- TNI AU
- Travel
- TREN NEWS
- Trends
- Yonif 741/GN
- Yoniv 741
Kedatangan Babinsa bersama aparatur desa ini guna melakukan mediasi serta mencari solusi penyelesaian terkait sengketa tanah antara ibu dan anak.
Persoalan sengketa tanah ini, kata Sertu Busairin sering terjadi wilayah binaannya yang sangat rentan dengan perselisihan, bahkan menimbulkan keributan antar sesama kelompok maupun perorangan.
“Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi situasi yang menimbulkan kericuhan, kita bersama aparat pemerintah lakukan mediasi untuk mencarikan jalan keluar, agar persolan sengketa ini tidak berlarut” tuturnya.
Persoalan sengketa tanah ini, sebutnya lagi sangat rawan, maka perlu menghadirkan aparatur desa dalam memediasi kedua belah pihak.
“Kita inginkan persolan sengketa tanah ini menghasilkan solusi yang baik, tanpa ada keributan serta menyepakati hasil pertemuan ini” terangnya.
Dikatakan, kehadiran kami dengan aparatur desa untuk mendampingi guna memfasilitasi warga yang bersengketa, sehingga tidak terjadi kericuhan yang hebat.
Penyelesaian sengketa tanah ini, kata Sertu Busairin di lakukan secara musyawarah dan kekeluargaan, maka di harapkan hasil dari pertemuan ini mendapatkan titik terang.
“Kita tidak inginkan ada terjadi konflik antara kedua belah pihak, tapi musyawarah ini di harapkan pemecahan masalahnya di lakukan secara kepala dingin” pungkasnya.