Gentra News Bali-Badung, Jum’at 20 Oktober 2023
Upacara Ngenteg Linggih memang merupakan sebuah upacara untuk menstanakan Tuhan / Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam bentuk manifestasinya pada sebuah tempat suci. Manifestasi dimaksud sebagai Dewa/Ida Bhatara yang bersetana di suatu tempat suci berupa pelinggih, pura maupun Merajan. Demikian pula halnya di Merajan Candi Rawi Ibu Kawitan Pretisentana Ki Gusti Celuk yang berlokasi di Banjar Pemebetan, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada hari Jum’at tanggal 20 Oktober 2023, telah dilaksanakan rangkaian upacara /Karya “Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa Mapedudusan Alit, Mecaru Panca Rupa”.
Ketua Panitia Karya I Gde Ketut Setyadi mengatakan bahwa “ada beberapa rangkaian kegiatan (dudonan karya) yang dilaksanakan sehubungan dengan Karya Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa Mapedudusan Alit, Mecaru Panca Rupa ini. Hari ini dilakukan kegiatan berupa mecaru, melaspas, mendem pedagingan dan ngelinggihang Ida Batara”. Ujar I Gde Ketut Setyadi
I Gde Ketut Setyadi menjelaskan bahwa “dilaksanakannya upacara ini adalah sehubungan dengan adanya perbaikan di masing-masing pelinggih yang ada di Merajan
Merajan Candi Rawi Ibu Kawitan Pretisentana Ki Gusti Celuk. Hal ini pula dilakukan adalah untuk memohon keselamatan/kerahayuan dari Ida Sanghyang Widhi Wasa melalui manifestasinya serta mendoakan para leluhur mendapatkan kemuliaan di alam Niskala”. Kata Gde Ketut Setyadi
“Pelaksanaan upacara diikuti oleh perwakilan dari masing – masing pencanggahan merajan yang menjadi bagian dari Merajan Candi Rawi Ibu Kawitan Pretisentana Ki Gusti Celuk. Rangkaian Upacara dipuput oleh dua Sulinggih, disaksikan oleh Mangku Tri khayangan, kebayan, Jero Bendesa Adat Kapal dan kelihan adat Banjar Pemebetan. Sedangkan puncak karya akan berlangsung pada hari Rabu Wage 25 Oktober 2023”. Tutup I Gede Ketut Setyadi (Jum’at 20/10/2023 sore)
Sementara AKP Purnawirawan I Nyoman Subagia, S.Sos yang juga selaku pengamat budaya mengatakan bahwa “kegiatan upacara ini adalah sebagai bentuk srada Bhakti dari manusia kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa, melalui upacara ini diharapkan kita semua mendapatkan kerahayuan, keselamatan dan kesejahteraan. Selain itu hal ini juga merupakan pengejawantahan ajaran Tri Hita Karana yang salah satunya adalah menyelaraskan hubungan manusia dengan Tuhan.” Ucap Subagia yang juga turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut sebagai warih Pretisentana Ki Gusti Celuk.
Rossa