KEGIATAN FOKUS GROUP DISCUSSION (FGD) PEMETAAN FATABASE RAWAN KONFLIK KABUPATEN BULELENG DI KECAMATAN

Gentra News Bali – Buleleng – Bertempat di Aula Kantor Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng telah berlangsung Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan Pemetaan Database Rawan Konflik Kabupaten Buleleng yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah, bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Kegiatan yang di pimpin langsung oleh Sekretaris Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng (Made Suharta, S.Kom) dan di hadiri oleh Dosen Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Dr. Nengah Suastika
, Camat Busungbiu Gede Kurniawan, S.STP., Babinsa BusungbiuSerka Gede Leonardo Agusta , Kapolsek Busungbiu AKP Ketut Wisnaya, S.H , Bhabinkamtibmas , Perbekel se-kecamatan Busungbiu

Dalam arahannya Sekretaris Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng Made Suharta, S.Kom
Pada intinya Menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta yang hadir, kajian ini akan membantu penentuan kebijakan,

akan di laksanakan selama 6 (enam) bulan bekerja sama Bapak Dr Nengah Suastika dari Fakultas Hukum dan

Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, nanti kajian akan di susun untuk pemetaan daerah rawan komplik di Kabupaten Buleleng.

KEGIATAN FOKUS GROUP DI SCUSSION (FGD) PEMETAAN FATABASE RAWAN KONFLIK KABUPATEN BULELENG DI KECAMATAN

Kegiatan selanjutnya arahan dari Dosen Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Dr.  I Nengah Suastika

pada intinya menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua yang hadir, FGD ini bertujuan mengetahui potensi konflik yang ada

di masing-masing wilayah, apa yang memicu konflik, bagaimana intensi atau potensi konfliknya. Dari potensi konflik yang ada akan di tindak lanjuti pemetaan kerawanan dengan menggunakan warna seperti Kuning

yang artinya sedang, Merah artinya Rawan.
Seperti kita ketahui bersama bahwa selain masalah politik yang menjadi indikator konflik lainnya adalah masalah ekonomi,

keyakinan/Agama, pendidikan, budaya dan etnis. Selain itu Batas wilayah juga menjadi pemicu Rawan konflik, Kepadatan Penduduk juga sering memicu terjadinya konflik.

Kapolsek Busungbiu dalam bidang keamanan menyampaikan pada intinya Kami dari kepolisian sudah dari awal sudah memetakan data rawan konflik dan situasi secara umum di Wilkum Polsek Busungbiu, dalam setiap penyelesaian kasus yang ada kami mengedepankan Sipandu Beradat, itu sebagai bentuk kerjasama antara Polri, Perbekel & Adat. Sehingga dengan demikian sampai saat ini Kantor kami belum pernah menahan orang. Untuk wilayah Busungbiu kami jamin tidak ada tindak pidana yg mencangkup transnasional.

Perwakilan Koramail Busungbiu Menyampaikan permohonan maaf karena Bapak Danramil tidak bisa hadir berhubungan ada kegiatan di Denpasar, secara umum wilayah Kecamatan Busungbiu sampai saat ini dalam keadaan aman di bawah kendali Bapak Kapolsek Busungbiu yang merupakan orang asli Busungbiu.

Arahan Camat Busungbiu Gede Kurniawan, S.STP. pada intinya menyampaikan utk sumber konflik di wilayah kecamatan Busungbiu sampai saat ini masih aman & kondusif, jika nanti ada potensi konflik yg timbul kami akan melakukan koordinasi dgn pihak-pihak terkait dalam upaya penyelesaiannya.

Arahan yang paling terakhir dari Perbekel Tinggarsari pada intinya menyampaikan bahwa saat ini di Desa kami ada potensi konflik masalah Adat, pokok permasalahannya adalah program kerja Bendesa Adat yang ingin memugar & merubah tatanan Pura Puseh Desa Bale Agung Tinggarsari. Dalam proses realisasinya sudah di lakukan paruman besar sebanyak 3 kali, hasil Parumannya adalah menunda proses pemugaran Pura Puseh Desa Bale Agung karena masih ada Pro & Kontra, namun dalam paruman lanjutan dr Bendesa Adat & Pranurunya membahas lagi masalah rencana pembangunan tersebut sehingga menurut kami hal ini bisa menjadi pemicu konflik Adat.

Rossa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *