SoE, 18 Juli 2025 – Babinsa Desa Kuatae, Serda Agus Takesan, merespon cepat laporan dari warga masyarakat Desa Kuatae yang terdampak bencana longsor dan tinggal di tempat pengungsian Gor Nekmese SoE. Warga pengungsian melakukan aksi mogok makan dan keributan dengan petugas BPBD Kab. TTS karena merasa tersinggung dengan prosedur pengambilan makanan yang harus absen dan tanda tangan terlebih dahulu.
Serda Agus Takesan segera merapat ke tempat pengungsian dan berhasil menenangkan situasi dengan mengumpulkan semua warga pengungsian untuk menghimbau agar tidak melakukan pengrusakan barang-barang inventaris yang ada di dapur umum. Babinsa juga berkoordinasi dengan Petugas BPBD Kab. TTS untuk mencari solusi terbaik.
Setelah berkoordinasi dengan Petugas BPBD Kab. TTS, dicapai kesepakatan untuk menghentikan sementara prosedur absen dan tanda tangan. Selanjutnya, pada tanggal 19 Juli 2025 pukul 09.00, akan dilakukan pendataan ulang warga masyarakat Desa Kuatae yang terdampak bencana longsor untuk memastikan jumlah KK/jiwa yang tinggal/menginap di tempat pengungsian.
Terpisah Dandim 1621/TTS, Letkol Inf Gunawan Budhi Prasetyo, S.Sos, berpesan kepada Babinsa untuk tetap menjaga keamanan dan kesejahteraan warga pengungsian. “Babinsa harus selalu siap dan responsif dalam menghadapi situasi darurat seperti ini,” ujarnya.
Dandim berpesan kepada Babinsa untuk terus memantau situasi di tempat pengungsian dan memastikan bahwa warga pengungsian mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. “Jaga komunikasi yang baik dengan petugas BPBD dan warga pengungsian, serta cari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada,” tambahnya.
Dandim juga menyampaikan dukungannya untuk Babinsa dalam menjalankan tugasnya. “Babinsa adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk warga pengungsian,” ujarnya.
Dengan adanya dukungan dan pesan dari Dandim, diharapkan Babinsa dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan efektif dalam membantu warga pengungsian.(pnd 1621)