Klungkung Usulkan Empat Warisan Budaya, Jaga Identitas dan Perkaya Dunia

Gentra News Bali – Klungkung, 2 Desember 2024 – Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui Dinas Kebudayaan resmi mengusulkan empat objek budaya khas Klungkung untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia pada tahun 2025. Pengumuman ini disampaikan dalam Seminar Warisan Budaya Takbenda yang dibuka oleh Pj. Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, di Ruang Rapat Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung, Senin (2/12).

Empat Budaya yang Diusulkan
Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung, I Ketut Suadnyana, mengungkapkan bahwa keempat budaya yang diusulkan berasal dari berbagai kecamatan di Klungkung:

  1. Kajian Gula Dawan – Desa Besan, Kecamatan Dawan.
  2. Keris Bali Pande Kusamba – Desa Kusamba, Kecamatan Dawan.
  3. Tenun Songket Klungkung – Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung.
  4. Gambuh – Desa Adat Karang, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida.

Setiap objek budaya telah melalui proses kajian mendalam berdasarkan sembilan aspek, termasuk nama, kondisi terkini, penyebaran, komunitas penggiat, hingga dokumentasi berupa video dan foto. “Dengan melestarikan warisan budaya, kita menjaga identitas bangsa sekaligus memperkaya budaya dunia,” ujar Suadnyana.

Dukungan Pemerintah dan Harapan ke Depan
Pj. Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini. Menurutnya, Klungkung memiliki warisan budaya yang menjadi cerminan identitas kebudayaan Bali. “Kami berharap, setelah ditetapkan sebagai WBTB, objek-objek budaya ini akan memberikan manfaat besar, baik sebagai upaya pelestarian, peneguhan identitas, maupun pengakuan,” tegasnya.

Selain itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga memberikan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya untuk mendukung kegiatan pelestarian. Bantuan ini diharapkan menjadi stimulus bagi aktivitas budaya di Klungkung.

Pelestarian sebagai Identitas Bangsa
Seminar ini menegaskan pentingnya menjaga kekayaan budaya agar tidak hilang ditelan masa. Dengan pengusulan keempat budaya ini, Klungkung tidak hanya menjaga warisan lokal tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi pada kebudayaan nasional dan dunia. Upaya ini sekaligus memperkuat posisi Klungkung sebagai pusat budaya di Bali yang terus relevan di tengah modernisasi.

Rossa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *