NTB – Sumbawa, 4 September 2025 — Kodim 1607/Sumbawa bersama Satgas Perlindungan Hutan Kabupaten Sumbawa melaksanakan patroli pengamanan hutan di kawasan RTK 61 Kelompok Hutan Batu Lanteh, wilayah administrasi Desa Luk, Kecamatan Rhee. Kegiatan ini diikuti oleh 25 personel gabungan yang terdiri dari Balai KPH Batu Lanteh, Kodim 1607/Sumbawa, Polres Sumbawa, perangkat desa, serta masyarakat setempat.
Patroli dimulai sejak pukul 08.30 WITA dengan melakukan pemantauan dan menindaklanjuti laporan adanya aktivitas illegal logging di sejumlah titik, antara lain Unter Sengkrek, Sampar Kubir, Batu Takat, dan Sanola. Setelah melalui apel persiapan yang dipimpin Kepala Balai KPH Batu Lanteh, tim bergerak ke lokasi prioritas, yaitu Batu Takat. Lokasi ini sebelumnya pernah dilakukan pengecekan dan diketahui rawan aktivitas perambahan hutan.
Hasil pengecekan lapangan menemukan adanya tanda-tanda aktivitas baru berupa pembersihan tanaman bawah dan pembuatan lorong sejauh 445 meter mendekati kawasan hutan. Meski masih berada di luar kawasan hutan, lokasi ini berpotensi menjadi titik awal perambahan. Tim kemudian melaksanakan diskusi bersama perangkat desa untuk menentukan langkah terbaik.
Dari hasil koordinasi, diketahui bahwa lokasi Batu Takat memiliki peran vital sebagai sumber mata air dan lahan pertanian warga. Beberapa tahun sebelumnya, masyarakat sepakat melindungi area tersebut, namun masih ada kelompok kecil sekitar yang tetap melakukan aktivitas perambahan. Informasi dari Sekdes Luk juga menyebutkan bahwa lahan tersebut tidak memiliki alas hak kepemilikan dan berdasarkan pengecekan locus GIS, masih berada di luar kawasan hutan namun dianggap APL oleh masyarakat.
Pjs. Perwira Seksi Operasional (Pasi Ops) Kodim 1607/Sumbawa, Kapten Inf Triono Budi Waskito, menyampaikan bahwa keterlibatan Kodim dalam kegiatan patroli ini merupakan bentuk komitmen TNI dalam mendukung perlindungan kelestarian lingkungan.
“Kodim 1607/Sumbawa mendukung penuh upaya bersama menjaga kawasan hutan dari ancaman perambahan yang dapat merusak ekosistem, termasuk sumber mata air masyarakat. TNI akan selalu bersinergi dengan KPH, Polres, pemerintah desa, dan masyarakat untuk mencari solusi terbaik, sehingga upaya perlindungan hutan berjalan seimbang dengan kepentingan warga,” tegas Kapten Inf Triono.
Beliau juga menambahkan, kesadaran dan peran aktif masyarakat menjadi faktor kunci dalam menjaga hutan tetap lestari. Kodim mengimbau agar semua pihak menghormati kesepakatan yang telah dibuat, demi keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.
Seluruh rangkaian patroli pengamanan hutan selesai pada pukul 18.30 WITA dalam keadaan aman dan tertib. Kegiatan ini sekaligus menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mencegah aktivitas perambahan hutan di wilayah Kabupaten Sumbawa.
(Pendim 1607/Sumbawa)