Kodim 1608/Bima Dukung Penuh Penguatan Keamanan dan Keselamatan Penerbangan dalam Rapat Komite Ke-II Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima

Gentra News NTB – Woha-Bima, 26 September 2024 – Pada pukul 09.10 WITA, bertempat di ruang rapat Kantor Kerja Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, telah dilaksanakan Rapat Ke-II Komite Keamanan dan Keselamatan Bandar Udara serta pelaksanaan Table Top Exercise. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi strategis yang berperan dalam pengelolaan keamanan dan keselamatan penerbangan di Bima.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan doa, dan sambutan dari Kepala UPBU Sultan Muhammad Salahuddin Bima yang diwakili oleh Kasi TOKPD, Bpk Chandra Jaya. Beliau menekankan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan sesuai dengan instruksi Menteri Perhubungan. Sambutan juga disampaikan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali, Bpk Martinus, serta perwakilan dari Dandim 1608/Bima dan Kapolres Bima.

Kodim 1608/Bima yang diwakili oleh Danramil 1608-04/Woha Lettu Inf Bambang hadir dalam rapat ini untuk memberikan dukungan penuh terhadap sinergi lintas sektoral dalam menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Rapat ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi serta kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi ancaman di sektor penerbangan.

Dalam sesi pemberian materi, peserta menerima informasi terkait keamanan dan keselamatan penerbangan. Table Top Exercise dilaksanakan untuk mensimulasikan skenario narasi tentang ancaman keamanan dan penanganan darurat di bandara.

Dilain Tempat Dandim 1608/Bima Letkol Inf Andi Lulianto, S.Kom, M.M, melalui Danramil 1608-04/Woha Lettu Inf Bambang , berharap agar kerja sama antara TNI, Polri, dan instansi terkait semakin erat, guna memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan yang optimal. Dandim juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin mengancam operasional penerbangan.

Rossa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *