Manggarai, 28 Oktober 2025 — Kobaran semangat kebangsaan memenuhi halaman Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1612/Manggarai, Jalan Banteng, Kelurahan Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong, pada pagi yang bersejarah. Ratusan prajurit TNI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kodim 1612/Manggarai dengan khidmat dan disiplin mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025.
Mengusung tema inspiratif “Pemuda-Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” upacara berlangsung tertib dan penuh makna. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Komandan Kodim 1612/Manggarai, Letkol Arh Amos Comenius Silaban, S.H., M.M., dengan didampingi Komandan Upacara Kapten Arh Lipris M.A. Saifatu (Pasi Ter Kodim 1612/Manggarai) dan Perwira Upacara Letda Cpm (K) Vira Alfianti Ningtyas.
Dalam amanatnya yang berapi-api, Letkol Arh Amos Comenius Silaban, S.H., M.M., dengan tegas menyoroti urgensi menanamkan kembali semangat persatuan dan nasionalisme di hati generasi muda. Ia menekankan bahwa nilai luhur Sumpah Pemuda tidak boleh berakhir sebagai sekadar seremonial tahunan, melainkan harus dihidupkan melalui tindakan nyata dan kontribusi yang berkelanjutan.
“Sumpah Pemuda adalah monumen sejarah yang membuktikan bahwa kekuatan sejati bangsa ini lahir dari semangat persatuan yang kokoh. Anak muda hari ini harus menjadi pelopor utama, bukan hanya penonton. Bergeraklah, berinovasilah, dan berkontribusilah secara nyata untuk kemajuan daerah dan bangsa,” tegas Dandim, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta upacara.
Dandim menyadari bahwa tantangan yang dihadapi pemuda di era globalisasi jauh lebih kompleks. Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat, menurutnya, adalah pedang bermata dua potensi besar sekaligus ancaman bila tidak disikapi dengan bijak.
Oleh karena itu, ia secara khusus mengajak seluruh pemuda di Manggarai untuk memposisikan diri sebagai generasi yang kreatif, berkarakter kuat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai cinta tanah air.
“Pemuda Manggarai memiliki potensi yang luar biasa. Kembangkan setiap kemampuan yang ada, namun jangan pernah sekali-kali melupakan akar budaya dan semangat gotong royong yang merupakan jati diri otentik bangsa ini,” tambahnya, mengingatkan pentingnya menjaga identitas lokal di tengah arus global.

