Gentra News NTB – Lotim, Kodim 1615/Lotim menyelenggarakan rapat koordinasi bersama kelompok tani penerima Mesin Pompa Air bantuan Kementrian Pertanian RI tahun 2024 bertempat di ruang Transit Makodim 1615/Lotim Jl. Prof. M Yamin SH No.63, Khusus Kota Selong, Kec. Selong, Kabupaten Lombok Timur. Senin(10/06/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan Kodim 1615/Lotim dalam rangka mengecek kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing Poktan, dan merupakan inisiatif Dandim 1615/Lotim untuk mendengarkan secara langsung kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, antara lain Dandim 1615/Lotim, Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, Kasdim 1615/Lotim, Mayor Inf Sarbini,S.E., Pasiter Kodim 1615/Lotim, Kapten Inf Agil, Para Danramil jajaran Kodim 1615/Lotim, Para Babinsa pendamping Poktan, Para perwakilan Poktan.
Pada kesempatan tersebut, Dandim 1615/Lotim Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro membuka rapat dan menyampaikan beberapa hal, antara lain Saat ini TNI AD sudah bekerja sama dengan Kementrian Pertanian RI dalam rangka program ketahanan pangan nasional.
Dandim menugaskan Para Danramil dan Babinsa pendamping serta perwakilan Poktan yang sudah mendapat bantuan mesin pompa air dikumpulkan di Kodim karena PAT Lotim, dan saat ini baru mencapai 6 Ha dan tidak ada penambahan sehingga Kodim berinisiatif mengumpulkan para Poktan untuk mengetahui kendala dan permasalahan apa yang dihadapi dilapangan.’Ujar Dandim.
Adapun penyampaian dari beberapa pihak Poktan tentang permasalahan dan kendala yang dihadapi saat ini salah satunya dari perwakilan Poktan Cocomoro Sambelia. Bendungan tadah hujan yang ada terkendala pada saat musim kemarau debit air berkurang sehingga untuk menanam pada tahap kedua kemungkinan akan terkendala pada pengairan karena kondisi air tidak mampu.
Dari beberapa kendala yang disampaikan perwakilan poktan Dandim 1615/Lotim mengambil kesimpulan bahwa kendala dan permasalahan yang dihadapi para kelompok tani saat ini lahan areal tanam masih digunakan oleh masyarakat untuk menanam tembakau dan kemungkinan sampai bulan Agustus 2024,ada yang masih kekurangan pipa,terdapat daerah yang lokasi untuk membeli BBM sangat jauh. Masyarakat meminta agar disediakan tempat penyuplai BBM untuk kelompok tani.
Dandim berharap Mesin yang sudah diterima agar dirawat dan dipelihara dengan baik serta ditentukan pihak yang bertanggungjawab agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan kelompok tani tersebut.’pungkasnya.sumber Pendim Lotim.
Rossa